Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Risiko penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Nias dan Nias Barat menurun. Karenanya, kedua daerah di Kepulauan Nias ini telah menyusul Kabupaten Asahan masuk ke dalam zona kuning (resiko rendah) pada zonasi pemetaan resiko Covid-19 Sumut.
Namun begitu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah menjelaskan, untuk Kota Gunung Sitoli, saat ini statusnya masih tetap berada di zona merah (resiko tinggi). "Sementara untuk 29 Kabupaten/Kota termasuk Medan, masih berada dalam zona orange," ungkapnya, Selasa (24/11/2020).
Lebih lanjut Aris memaparkan, untuk di Kabupaten Nias, penambahan kasus konfirmasi tidak ditemukan, sehingga akumulasinya tetap tujuh orang. Dari jumlah ini lima diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Begitu juga di Kabupaten Nias Barat penambahan kasus konfirmasi juga tidak didapatkan, sehingga akumulasinya tetap 16 orang. Dari jumlah tersebut 15 diantaranya sudah dinyatakan sembuh. "Dari dua daerah ini, belum ada diperoleh penderita Covid-19 yang sampai meninggal dunia," jelasnya.
Sementara di Kabupaten Asahan, Aris mengakui, masih didapatkan ada penambahan kasus baru sebanyak dua orang, sehingga akumulasinya menjadi 236 orang. Dari jumlah itu, 189 diantaranya sudah sembuh, dan 13 lainnya meninggal dunia. "Oleh karena itu, untuk saat ini kasus Covid-19 di Asahan tercatat sebanyak 34 orang," bebernya.
Selanjutnya, sebagai wilayah dengan zona Merah, Aris menyebutkan, akumulasi kasus Covid-19 di Gunung Sitoli sudah ada sebanyak 293 orang. Dari jumlah ini 234 diantaranya sembuh dan 11 lainnya meninggal dunia. "Penambahan kasus baru pada hari ini tidak ada ditemukan. Untuk kasus aktifnya ada 48 orang," terangnya.
Terhadap wilayah Sumut secara menyeluruh, Aris menyampaikan, terdapat penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 81 orang, sehingga akumulasi kasusnya kini sudah menembus 15.069 orang. Sedangkan angka kesembuhan didapatkan sebanyak 77 orang, menjadi total 12.446. "Untuk penderita yang meninggal bertambah dua orang, menjadi 597 orang," ujarnya.