Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Serial terbaru Netflix, The Queen's Gambit menjadi salah satu serial favorit. Serial tersebut diadaptasi dari novel berjudul sama karya Walter Tevis.
Serial ini juga menjadi favorit Gina S Noer. Sutradara juga penulis skenario Dua Garis Biru ini mengungkapkan ia menyukai karakter utamanya yakni Beth Harmon yang diperankan Anya Taylor-Joy.
"Saya jatuh cinta pada karakter utama serial The Queen's Gambit di Netflix, yaitu seorang anak yatim piatu yang berusaha keluar dan survive dari hidupnya yang berantakan lewat catur," ungkapnya dalam keterangan yang diterima detikcom tentang Workshop Virtual Penulisan Skenario yang digelar Netflix belum lama ini.
The Queen's Gambit disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Scott Frank. Dari penggambaran cerita serial tersebut, Gina S Noer mengaku terinspirasi.
Dirinya bahkan menyaksikannya berulang-ulang untuk membedah skenario film tersebut.
"Bukan hanya mengalahkan orang lain, namun dia berhasil mengalahkan dirinya sendiri. Sampai sekarang, serial ini masih saya tonton ulang dan saya pelajari bagaimana cara kreator membuat cerita yang begitu bagus." imbuh Gina.
Bagi Netflix, kekuatan cerita memang menjadi pegangan utama bagi layanan streaming dalam menyuguhkan serial maupun film untuk disodorkan kepada penontonnya. Hal tersebut diterapkan oleh mereka termasuk dalam serial The Queen's Gambit.
"Seiring pertumbuhan Netflix, kami perlu membuat lebih banyak konten untuk menghibur jutaan anggota kami di seluruh dunia dan kami sudah memperkirakan akan membutuhkan banyak penulis naskah. Tugas saya adalah memastikan dapat memenuhi kebutuhan tersebut untuk mendukung strategi pertumbuhan konten kami, termasuk berinvestasi dalam program lokal yang mengajarkan keterampilan yang diperlukan untuk pembuatan dan produksi konten," kata Christopher Mack, Director, Creative Talent Investment & Development Netflix.
Christopher kemudian berbagi bagaimana Aristoteles, yang dianggap sebagai pencetus tiga struktur cerita, percaya bahwa plot, karakter, dan pemikiran adalah tiga pilar terpenting dalam penceritaan.
"Banyak yang percaya bahwa plot lebih penting daripada karakter. Tapi di Netflix, karakter sebenarnya lebih penting karena penonton akan membangun hubungan dengan karakter, tidak harus dengan ceritanya. Sedangkan pemikiran adalah tema, yaitu ide pokok yang ingin Anda sampaikan kepada penonton. Jika cerita adalah perjalanan Anda untuk mencapai akhir, temanya adalah peta Anda," tukasnya. dtc