Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnsdaily.com-Tel Aviv. Otoritas Israel mencoret Arab Saudi dari daftar negara yang wajib menjalani karantina virus Corona (COVID-19). Langkah ini diumumkan sehari setelah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dilaporkan diam-diam mengunjungi Saudi dan bertemu Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).
Seperti dilansir AFP, Rabu (25/11/2020), Kementerian Kesehatan Israel dalam pernyataannya pada Selasa (24/11) waktu setempat, mengonfirmasi bahwa Saudi telah ditambahkan ke dalam daftar negara-negara 'hijau' atau negara aman yang tidak perlu menjalani karantina Corona selama 14 hari setibanya di Israel.
Namun dalam penjelasannya, Kementerian Kesehatan Israel menyangkal adanya keterkaitan dengan laporan kunjungan diam-diam Netanyahu ke Neom, Saudi, pada Minggu (22/11) waktu setempat.
"Prosesnya sangat sederhana dan itu terjadi setiap dua pekan sekali," tutur Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel, Hezi Levi, kepada radio setempat, Kan.
"Dalam daftar sebelumnya, Arab Saudi (masuk kategori negara) merah. Angka morbiditasnya menurun. Sekarang itu (negara) hijau," terang Levi.
"Itu tidak ada kaitannya dengan kunjungan siapapun ke negara manapun," tegasnya.
Media-media lokal Israel sebelumnya melaporkan bahwa Netanyahu diam-diam terbang ke Neom, Saudi, untuk bertemu dan berbicara dengan MBS. Israel dan Saudi diketahui tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Laporan soal kunjungan itu dibantah Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Netanyahu sendiri enggan berkomentar saat ditanya wartawan soal laporan kunjungan diam-diam itu. Namun, anggota kabinet Netanyahu, Yoav Gallant, justru mengonfirmasi bahwa pertemuan itu memang terjadi. Sedangkan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengecam 'pembocoran tak bertanggung jawab untuk penerbangan rahasia ke Arab Saudi'.
Kunjungan diam-diam itu memicu spekulasi bahwa Saudi mungkin akan menjadi negara Arab terbaru yang menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun diketahui otoritas Saudi secara terang-terangan menegaskan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel hingga konflik dengan Palestina selesai.
Sementara itu, jika Saudi tidak dimasukkan ke dalam daftar negara 'hijau' untuk karantina Corona, maka Netanyahu dan stafnya secara teknis akan diwajibkan menjalani karantina selama 14 hari sepulangnya dari sana.
Negara lain yang juga dimasukkan ke daftar negara 'hijau' adalah Bahrain, yang beberapa waktu lalu sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel. Pada Selasa (24/11) waktu setempat, Netanyahu mengumumkan dirinya telah berbicara dengan Putra Mahkota Bahrain, Pangeran Salman bin Hamad Al Khalifa dan menerima undangan untuk melakukan 'kunjungan kenegaraan' ke Bahrain dalam waktu dekat.(dtc)