Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) tumbuh hingga 33,1% di kuartal III-2020. Ekonomi AS sempat kontraksi hingga 31,4% pada kuartal II-2020.
Angka ini merupakan yang tercepat sejak 1947. Dengan pertumbuhan ini pasar juga masih mengharapkan Presiden terpilih Joe Biden akan kembali menggelontorkan stimulus untuk pemulihan ekonomi.
Goldman Sachs menyebut walaupun sudah tumbuh, masih ada ancaman yang mengintai dari pandemi COVID-19 ini. Apalagi vaksin yang belum tersedia hingga lonjakan kasus positif juga turut mempengaruhi ekspektasi pasar ke perekonomian AS.
President Federal Reserve St Louis James Bullard mengungkapkan ada sedikit risiko dari tumbuhnya perekonomian ini. Tapi memang risikonya tidak seberat periode-periode sebelumnya.
"Sejauh ini, kami pasti bisa bertahan," kata dia dikutip dari CNBC, Kamis (26/11/2020).
Sebelumnya Ekonom senior global Aberdeen Standard Investments, James McCann mengatakan ada berbagai sisi yang tengah di alami ekonomi AS, di antaranya ekonomi sebagian rebound sebab lockdown di berbagai wilayah berkurang.
Tetapi ada masalah dalam tingkat penularan COVID-19 yang terus melonjak. Selain itu, Kongres AS masih alot dalam membuat kesepakatan stimulus baru.
Meskipun tingkat pertumbuhan tahunan kuartal III lebih besar daripada penurunan di kuartal II, bukan berarti ekonomi telah pulih sepenuhnya. Sebab yang menjadi alasan utama ekonomi belum sepenuhnya pulih, secara keseluruhan, aktivitas ekonomi masih US$ 670 miliar, atau 3,5% di bawah dari akhir 2019. (dtf)