Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat.Sudah hari ke 41, Yoghi Tri Herlambang, Nizam Aufah Reza, dan Alfisah Zahra (perempuan), 3 bocah usia 7 tahun, warga Dusun Naman Jahe, Desa Pulka, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang dinyatakan hilang secara misterius, sejak Minggu, 18 Oktober 2020, hingga hari ini, Jumat (27/11/2020), belum ditemukan.Untuk mengungkap adanya dugaan penculikan, Polres Langkat telah memeriksa 45 orang saksi dalam kasus ini.
Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Muhammad Sahed Husen SIK melalui Kanit Pidana Umum, Iptu Bram Chandra SH, saat ditemui wartawan, Jumat (27/11/2020), mengatakan, kepolisian telah meminta keterangan 45 orang saksi.
"Terkait hilangnya tiga anak di Salapian, Polres Langkat dibantu personil Polda Sumatera Utara sudah memeriksa 45 orang saksi. Diantaranya pemeriksaan pihak perkebunan kelapa sawit Tanjung Keliling, masyarakat, dan terhadap pihak operator alat berat eskavator yang bekerja di kebun itu. Tujuannya untuk mengumpulkan bukti dan petunjuk lain agar kasus ini dapat segera terungkap," katanya.
BACA JUGA: 3 Bocah Usia 7 Tahun di Langkat Dinyatakan Hilang Saat Bermain
Dikatakannya lagi, pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan hilangnya tiga bocah di Desa Pulka, namun dari hasil pemeriksaan saksi dan olah TKP, dugaan kuat mengarah kepada dugaan tindakan tindak pidana penculikan.
Polisi masih mengimbau kepada masyarakat, jika ada informasi tentang ketiga anak tersebut, agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian. Polisi masih terus mencari keberadaan tiga anak hilang itu.
Sebelumnya, pasca hilangnya 3 bocah di Salapian, jajaran Polres Langkat, TNI, Ormas dan BPBD serta SAR juga sudah turun melakukan penyisiran dilokasi tempat bermain ketiga anak hilang dikawasan Desa Naman Jahe. Bahkan, 2 ekor anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara juga diturunkan untuk melacak jejak ketiga anak yang hilang. Begitu juga, seratusan paranormal dari Langkat dan luar Langkat, seperti dari Nias, Tanjung Morawa, Pulau Jawa dan Aceh ikut andil melakukan ritual untuk mengetahui keberadaan 3 anak yang malang itu, namun belum membuahkan hasil.
Iptu Bram Candra, Kanit Pidum Satreskrim Polres Langkat.(doc/misnoadi)