Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan produk kreatif nasional memiliki potensi ekspor yang tinggi. Kinerja ekspor produk tersebut bisa ditingkatkan di tengah pandemi dengan adanya kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat.
Kementerian Perdagangan, dikatakan Agus, akan terus meningkatkan sinergitas dengan instansi dan lembaga terkait salah satunya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempercepat pemulihan pasar ekspor produk ekonomi kreatif tanah air.
"Diharapkan ekspor dan daya saing produk ekspor Indonesia khususnya produk-produk ekonomi kreatif terus meningkat. Untuk itu diperlukan dukungan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut," kata Agus dalam keterangan resminya yang dikutip, Sabtu (28/11/2020).
Produk kreatif nasional, dikatakan Agus memiliki potensi besar di pasar dunia. Berdasarkan kinerja ekspor pada periode Januari-Agustus 2020, Agus mengatakan beberapa produk ekonomi seperti fesyen, kriya, dan makanan olahan berpotensi terus tumbuh.
"Produk ini juga memiliki potensi pasar yang cukup beragam mulai dari Eropa, Asia, Amerika, dan Timur Tengah," katanya.
Meski begitu, Agus mengungkapkan masih ada beberapa tantangan bagi produk ekonomi kreatif di tahun 2021. Pertama, Agus bilang industri kreatif menunjukkan ketahanan walaupun ada perubahan gaya konsumsi masyarakat. Kedua, revolusi industri ke-4 dapat dimanfaatkan oleh industri kreatif khususnya tren digital.
Menurut kajian Kementerian Perdagangan mengenai multiplier analysis dari intangible digital goods terhadap perekonomian Indonesia, terdapat 10 sektor teratas yang memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi secara signifikan. Dari seluruh sektor tersebut, 8 diantaranya merupakan bagian dari subsektor ekonomi kreatif.
Agus melanjutkan, kinerja ekspor produk kreatif unggulan seperti produk fesyen, makanan olahan, kerajinan, dan dekorasi rumah menempati peringkat tertinggi jika dilihat dari sisi volume dan nilai. Pada periode Januari-September 2020 produk makanan olahan dan dekorasi rumah mencatatkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya meski dipengaruhi pandemi.
Pada periode Januari-September 2020, total ekspor produk fesyen Indonesia mencapai US$ 10,17 miliar. Negara tujuan utama ekspor produk fesyen adalah Amerika Serikat sebanyak 40,39% dari total ekspor, Jepang sebesar 8,15%, China 7,09%, Jerman 5,35%, dan Belgia 4,83%.
Untuk produk makanan olahan, total ekspor Indonesia mencapai US$ 3,14 miliar. Negara tujuan utama produk makanan olahan adalah Amerika Serikat 21,20%, Filipina 14,80%, Malaysia 7,36%, Singapura 5,29%, dan China 5,25%.
Sementara untuk produk dekorasi rumah nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 1,79 miliar. Negara tujuan utama produk dekorasi rumah adalah Amerika Serikat 47,89$, Jepang 7,76%, Belanda 5,68%, Belgia 5,21%, dan Singapura 4,16%.
"Diharapkan produk Indonesia semakin digemari seluruh konsumen mancanegara, sehingga dapat tercipta hubungan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang antara eksportir tanah air dan para buyer," ungkapnya.(dtf)