Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pimpinan Pusat Gereja Bala Keselamatan mengecam keras aksi pembakaran pos pelayanan Gereja Bala Keselamatan dan pembunuhan sadis di Sigi, Sulawesi Tengah. Polisi diminta mengusut kasus ini sampai tuntas.
"Mengharapkan pemerintah dan Kepolisian Kabupaten Sigi-Sulawesi Tengah dapat segera mengungkap pelaku serangan brutal ini, memberi tindakan yang sesuai dan mengusut serta membasmi jaringan-jaringan kejahatan ini," demikian pernyataan resmi Gereja Bala Keselamatan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/11/2020).
Gereja Bala Keselamatan menilai pembakaran dan pembunuhan yang dilakukan di Sigi perbuatan yang tidak berperikemanusiaan. Pimpinan Pusat Gereja Bala Keselamatan berduka atas korban yang meninggal dunia.
"Mendoakan keluarga yang berduka, bahwa Allah Roh Kudus memberikan penghiburan bagi keluarga yang berdukacita. Bahwa tindakan kekerasan, dengan alasan dan cara apa pun, merupakan tindakan pelanggaran hukum dan hak asasi manusia," jelas Gereja Bala Keselamatan.
Gereja Bala Keselamatan juga mengapresiasi kepolisian yang bergerak cepat melakukan penanganan kasus tersebut. Pemerintah dan polisi diminta mengambil langkah antisipatif terhadap gerakan-gerakan sadis yang masih terjadi.
Hal itu semata-mata agar peristiwa yang terjadi di Sigi tidak terulang di kemudian hari. Jemaat juga diimbau tenang dan waspada.
"Diharapkan tidak menyebarkan informasi dan gambar yang tidak benar/tidak layak disebarkan berkaitan dengan peristiwa ini melalui media apa saja, agar tidak meresahkan kehidupan sosial kemasyarakatan," tulis Gereja Bala Keselamatan.
"Mari sebarkan berita pengharapan dan galang kesatuan dalam doa untuk saling menguatkan. Kami mengajak agar dalam ibadah Hari Minggu, 29 November 2020, dilaksanakan doa khusus di masing-masing tempat (rumah dan gereja sesuai protokol kesehatan) dengan hening 3 menit untuk mendoakan keluarga dan jemaat yang berduka dan meminta Damai Sejahtera Allah dinyatakan di bumi ini," sambungnya.
Sebelumnya, satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulteng, dibunuh OTK. Empat anggota keluarga kemudian ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumahnya.
Dari informasi yang diperoleh, peristiwa itu terjadi pada Jumat (27/11) sekitar pukul 10.00 Wita. Polisi memastikan pelaku pembunuhan sadis satu keluarga di Sigi Sulawesi Tenggara dipimpin kelompok Ali Kalora cs.
"Kelompok MIT mengambil stok makanan berupa beras, dan rempah-rempah milik warga, kemudian membakar sebanyak enam unit rumah," kata Kapolda Sulteng Irjen Abd. Rakhman Baso.(dtc)