Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Utara, Samsir Pohan, menilai kental dipraktikkan politik identitas dalam perhelatan Pilkada serentak.
Terkhusus di Pilkada serentak di Kota Medan, Samsir mengungkapkan keprihatinannya karena ada pasangan calon dan tim suksesnya yang kental mempraktikkan politik identitas.
"Perilaku segelintir oknum yang terindikasi menghasut ulama dengan masyarakat di Pilkada Medan, menunjukkan lolitik identitas yang terkesan menjadi unsur utama dalam kontestasi politik. Secara nyata itu sebuah ancaman bagi negara," ujar Samsir Pohan di Medan, Selasa (1/12/2020).
Samsir yang juga mantan Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumut itu menyayangkan oknum yang mempertontonkan politik identitas. Itu menunjukkan haus syahwat politik.
"Miris rasanya, memecah-belah umat sudah tak laku lagi. Sekarang ini jamannya kolaborasi. Warga kota Medan juga sudah tak mempan dihasut dengan yang begitu" tegas Samsir.
Silaturahmi dan keutuhan umat , lanjut Samsir yang juga alumni Pesantren Nurul Hakim Tembung tersebut berpendapat, bahwa masyarakat sesama umat Muslim, tak boleh terpecah akibat beda pilihan dan pandangan dengan hasutan segelintir oknum tersebut.
Strategi memecah-belah umat dan menjual agama, dinilainya sebagai langkah yang dangkal. "Pilkada Medan, kedua paslon sama-sama umat beragama Muslim. Apa pun dinamika dan pertengkaran politik yang terjadi, Umat jangan dipecah belah. Penghasut dan pemecah-belah ini kalut serta dangkal pikir," tegas Samsir.
Harusnya, tambah Samsir lagi, kontestan bisa menjual program kerja yang konkret dengan cara simpatik dan bertanggung jawab. Bukan mencuri kesempatan dari mimbar dakwah di masjid-masjid. Umat lebih butuh penyampaian yang sejuk dan damai, apa adanya.
"Kalau dukungan memang tak naik lagi, ya evaluasi diri. Sadari bahwa itu akibat ketidakpuasan masyarakat pada saat sebelumnya dipercaya memimpin Kota Medan. Politik identitas selain menjadi ancaman serta memecah belah umat , juga tak berkah," pungkas Samsir.