Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin, menyatakan kekesalannya, lantaran masih saja ada warga yang meragukan keberadaan virus corona. Padahal kata dia, pemerintah telah menghabiskan banyak biaya dalam upaya penanggulangan Covid-19 di tanah air.
Dia menjelaskan, secara nasional pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp595 triliun untuk penanganan pandemi Covid-19 ini. Di Sumut sendiri, anggarannya mencapai Rp1,5 triliun yang dibagi dalam 3 termin.
"Kenapa saya sampaikan, karena bahwasanya corona virus itu benar-benar ada," ungkapnya di sela-sela peresmian Mako Polsek Patumbak yang baru, Kamis (3/12/2020).
Untuk itu Martuani mengajak seluruh masyarakat agar menjadi polisi di rumah masing-masing untuk penerapan protokol kesehatan. Karena menurut dia, sulit untuk memastikan apakah orang yang ada di lingkungan sekitar terbebas dari virus Covid-19.
"Mari kita jadi polisi di rumah masing-masing untuk Coronavirus. Seperti perkembangan situasi sekarang, karena ada yang unjuk rasa maka Jakarta langsung meningkat angka yang terpapar," jelasnya.
Lebih lanjut, Martuani yang juga Wakil Ketua II Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut menerangkan, secara global, untuk kasus Covid-19 Indonesia berada di urutan 21. Kasus terbanyak berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah konfirmasi 13.385.755 jiwa, India 9.499.413 jiwa dan Brazil 6.335.878 jiwa.
"Untuk Sumut sudah bergeser dari sebelumnya di urutan ke 6, sekarang menjadi urutan 9. Dulu juga angka harian konfirmasinya diatas 100 orang, sekarang sudah sekitar 70-80 orang," bebernya.
Menurut Martuani, pandemi Covid-19 juga telah berdampak langsung pada perekonomian, terutama pada sektor perdagangan, industri, transportasi dan pariwisata. Karenanya dia mengingatkan agar harus terus mentaati protokol kesehatan, dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan harus terus sehat.
"Kalau tidak dipatuhi maka beban pemerintah akan semakin banyak. Saat ini jumlah kamar ada 2.100 unit. Tapi kalau penambahan kasusnya signifikan, kita nanti tidak akan punya tempat untuk merawat," pungkasnya.