Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 7 Kecamatan di Kota Medan dan sebagian wilayah Kabupaten Deliserdang dilanda oleh bencana banjir, Jumat (4/12/2020). Akibatnya 6 orang dilaporkan hilang, dan 2 ditemukan meninggal karena terseret arus. Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengakui, bahwasanya dalam seminggu terakhir ini (27 November - 3 Desember 2020), kondisi di wilayah Sumatera Utara memang dilanda oleh hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin
kencang.
"Hal ini mengakibatkan tingginya jumlah curah hujan, sehingga terjadi bencana banjir di beberapa daerah di Sumatera Utara. Seperti banjir yang terjadi di Medan, Deli Serdang, Langkat,
Binjai, Asahan, Tebing Tinggi, Sergai, P. Siantar dan Simalungun serta longsor di wilayah Karo dan Deli Serdang," ungkapnya.
Edison menjelaskan, kondisi cuaca ekstrim ini disebabkan adanya gangguan cuaca Siklonik berupa Tropical Siklon BUREVI di wilayah Srilangka dan adanya pusat tekanan rendah (LOW) di Laut Filipina yang membentuk pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin di wilayah pantai timur, lereng timur dan pegunungan Sumatera Utara.
Kondisi demikian kata dia, sangat memicu pertumbuhan awan-awan konvektif, sehingga terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/guntur dan angin kencang di wilayah Medan dan Deli Serdang serta beberapa daerah di wilayah Sumut (Langkat, Binjai,
Asahan, Tebing Tinggi, Sergai, P. Siantar, Simalungun).
"Kondisi udara di Kota Medan juga cukup labil dan kelembaban udaranya yang tinggi di lapisan 850 mb 97% , 700 mb 82% dan 500 mb 77%, sehingga mendukung terbentuknya awan-awan hujan," jelasnya.
Edison menyebutkan, berdasarkan pengamatan Citra Satelit Himawari dan Radar Cuaca menunjukkan adanya
pertumbuhan awan-awan konvektif dengan suhu puncak awan <-60OC tersebut dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada sore hingga dini hari.
Sedangkan yntuk prospek 2 hari kedepan, sambung dia, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diprakirakan masih terjadi di sebagian wilayah pantai timur, lereng timur, pegunungan dan pantai barat Sumatera Utara.
"Berdasarkan hal-hal tersebut, maka BMKG menghimbau agar masyarakat yang berada di wilayah bantaran sungai agar tetap waspada terjadi banjir kiriman. Sedangkan kepada masyarakat di wilayah pegunungan untuk tetap waspada terhadap longsor yang bisa terjadi akibat curah hujan yang tinggi," pungkasnya.