Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Selama sesi perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. IHSG di akhir pekan ini tidak beranjak jauh dari level 5.800. beberapa kali mencoba untuk turun ke bawah, IHSG akhirnya ditutup minus 0,21% di level 5.810,48.
"IHSG pada dasarnya berada dalam tren melemah. Banya saja karena dorongan fundamentalnya tidak terlalu kuat ditambah dengan level teknikal 5.800 yang sulit terlewat, membuat IHSG tertahan di level psikologis," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Jumat (4/12/2020).
Kinerja IHSG yang negatif tersebut dipengaruhi oleh sejumlah sentimen buruk baik eksternal maupun internal. Dalam sehari perdagangan IHSG sempat menyentuh 5.775 sebagai level terendah. Sekalipun mampu berbalik di sesi perdagangan selanjutnya.
Tidak hanya IHSG yang tertahan di level psikologis, mata uang rupiah juga bernasib tidak jauh berbeda. Hanya arahnya saja yang berbeda. Jika IHSG berada dalam tren negatif, IHSG justru dalam tren positif di akhir pekan ini. Namun, rupiah juga sama-sama tertahan di level psikologis.
Rupiah ditutup di level 14.105/dolar Amerika Serikat (AS) dimana level tersebut sekalipus menjadi level terkuat rupiah pada perdagangan hari ini. Namun rupiah tanpa bersusah payah untuh menembus level 14.100 sekalipun tengah dinaungi kabar positif dari tren pelemahan mata uang dolar AS.
"Ada sejumlah kabar buruk yang menjadi fokus perhatian pelaku pasar sejauh ini. Dari eksternal, tekanan AS ke Cina kian kuat yang memicu terjadinya kekhawatiran akan eskalasi hubungan yang kian buruk di masa yang akan datang," kata Gunawan.
Sementara itu, dari dalam negeri, penambahan jumlah kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan membuat pelaku pasar kembali harus mewaspadai kemungkinan adanya tekanan hebat pada pasar keuangan nantinya. Investor benar-benar tengah dirundung banyak kabar buruk. Meskipun belum berdampak sangat buruk bagi pasar keuangan dalam negeri.