Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat harus dapat membangun rasa optimisme dalam menghadapi pandemi virus Corona atau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan agar ketika pandemi berakhir, maka sektor ekonomi dapat berlari kencang.
"Optimisme harus kita bangun, karena kita tidak mengetahui sampai kapan pandemi virus Corona ini berlangsung. Tapi saya percaya, di tengah kondisi sulit, selalu ada jalan. Selalu ada cahaya di ujung lorong. Dan kita harus sudah bersiap serta memperkuat kreativitas dan inovasi. Sehingga ketika pandemi COVID-19 selesai dan ekonomi pulih, kita bisa berlari kencang. Semakin cepat pandemi COVID-19 diatasi, maka semakin cepat ekonomi pulih," ujar Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia, Maria Benyamin, dalam webinar Diskusi Publik yang mengambil tema Tetap Kreatif dan Produktif di Kala Pandemi. Bagaimana Kita Mensiasati Keadaan?, Jumat (4/12/2020).
Maria mengatakan, ada 3 peran utama yang dilakukan pers di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini. Pertama, pers dapat memberikan informasi yang tepat agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi pandemi COVID-19. "Kedua, pers melakukan edukasi protokol kesehatan agar masyarakat bisa beradaptasi dengan situasi saat ini dan ketiga pers harus mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah terkait menghadapi pandemi supaya kebijakan tersebut dapat terwujud," ujarnya.
Namun Maria mengakui jika pers tidak mudah melakukan tiga peran tersebut. Pandemi COVID-19 juga membuat industri media berada dalam tekanan berat dan ini membuat pers harus mencari cara untuk bertahan hidup.
Maria mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, ini Bisnis Indonesia menyajikan pemberitaan yang fokus pada 3 sektor, yakni UMKM, seni dan pariwisata. Sebab, ketiganya termasuk sektor yang paling terdampak COVID-19. Dan pihaknya berusaha menyajikan pemberitaan yang bertujuan untuk mendorong agar ketiga sektor tersebut bisa bertahan.
"Bisnis Indonesia juga mendorong percepatan transformasi digital. Kita mendukung agar UMKM bisa mengadopsi teknologi atau aplikasi digital yang bisa membantu pemasaran produk UMKM agar lebih masif," ujarnya.
Sementara Wakil Presiden Direktur MarkPlus Inc, Jacky Mussry, mengatakan bahwa UMKM harus bisa mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah. Di samping itu, pelaku UMKM juga diminta untuk memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung usahanya. "Pemerintah hanya bisa mengontrol UMKM pada tahap policy. Namun keberhasilan UMKM juga tergantung pada pelaku usaha itu sendiri," ujarnya.
Seniman Sudjiwo Tejo mengatakan, tugas pers adalah mendorong agar uang beredar di masyarakat, sehingga ekonomi bisa berputar. Sudjiwo juga mendorong agar pemerintah dapat membeli hasil karya seniman daripada memberikan bantuan seperti BLT.
Lebih lanjut dikatakan, adanya pandemi COVID-19 ini telah mendorong pelaku seni di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital agar tetap dapat berkarya. "Contohnya, pelaku seni membuat konser-konser atau acara secara virtual. Kita mengundang para seniman untuk membuat acara virtual," tuturnya.
Sutradara, Garin Nugroho, mengatakan, penguasaan pada sistem jaringan, teknologi dan penjaminan pada penguasaan pasar menjadi tantangan yang harus dihadapi dunia virtual Indonesia. "Kita juga harus membangun kultur teknologi virtual," tuturnya.