Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Vaksin COVID-19 dari Sinovac, Cina telah tiba di Indonesia. Untuk pertama kalinya, vaksin dikirimkan dengan jumlah 1,2 juta dosis.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membagikan cerita diplomasinya dengan Cina hingga akhirnya mendapat vaksin tersebut. Semula dimulai dari Agustus 2020, di mana pemerintah membuka keran komunikasi ke pembuat vaksin di Cina seperti Sinovac dan Sinopharm.
"Di bulan Agustus 2020 bersama Menteri BUMN (Erick Thohir), saya ditugaskan untuk membuka akses kerja sama dengan beberapa pengembang vaksin termasuk Sinovac dan Sinopharm," kata Retno dalam konferensi pers melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Senin (7/12/2020).
Sejak itu, kerja sama pada Oktober diperluas dengan perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca, hingga kerja sama Vaksin COVID-19 multilateral dengan Gavi COVAX Faciltiy, yang merupakan institusi multilateral yang mengadakan proyek vaksin ini.
Untuk kerja sama dengan Sinovac, Retno menjelaskan bahwa Indonesia terus menjalin komunikasi intensif dengan China sebelum akhirnya vaksin itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (6/12) malam. Retno menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi.
"Di 1-2 minggu terakhir komunikasi dengan otoritas RRT (Republik Rakyat Tiongkok) sudah tidak dilakukan day by day, tetapi hour by hour," jelas Retno.
Dia pun memuji peran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing yang telah menjembatani otoritas China dan Sinovac dengan Indonesia. Pasalnya, kerja sama selama ini dinilai berjalan dengan baik dan pengadaan vaksin telah dilakukan dengan hati-hati.
"Izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan otoritas RRT yang telah memberikan kerja sama yang baik selama ini. Dalam proses pengiriman vaksin Sinovac tersebut semua prosedur baik di Indonesia maupun di RRT dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ucapnya.
Kerja sama dengan Sinovac untuk pengiriman vaksin ini masih tahap awal. Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bakal ada puluhan juta dosis vaksin lagi yang akan diproses pengirimannya sampai Januari 2021.
"Selain vaksin dalam bentuk jadi, dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma," kata Jokowi dalam live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020).(dtf)