Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi nasional tahun 2020 masih berada di teritori negatif. Sepanjang tahun 2020 ekonomi Indonesia diprediksi sekitar -2,4%.
Angka itu lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang pernah menyebut ekonomi Indonesia di 2020 -1,1% sampai 0,2%. Hal itu dikarenakan adanya lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi sejak November-Desember ini.
"Untuk proyeksi perekonomian 2020 -2,4%. Ini adalah tugas yang berat bagi kami semua untuk melakukan pemulihan di triwulan ke IV-2020 terutama karena kita melihat peningkatan penularan COVID di awal Desember," kata Sri Mulyani dalam acara US-Indonesia Investment Summit ke-8 yang digelar virtual, Selasa (8/12/2020).
"Ini adalah musim libur sama dengan negara-negara lainnya, sehingga kita perlu menggunakan rem dulu untuk pemulihan perekonomian," tambahnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut sudah ada perbaikan dari sisi demand karena mobilitas masyarakat telah meningkat. Namun di sisi lain, dia juga khawatir hal itu malah menimbulkan adanya peningkatan kasus COVID-19.
"Kita melihat secara perlahan orang-orang mulai meningkatkan mobilitas mereka. Semoga ini dapat mengindikasikan pemulihan ekonomi, bukan penularan COVID. Dengan meningkatnya mobilitas, maka akan ada jalan menuju pemulihan," imbuhnya.
Dia mengaku lebih optimistis pada 2021 untuk mendorong ekonomi tumbuh sekitar 5,3%. Namun dia menyebut hal itu tergantung pada vaksin untuk mengendalikan COVID-19 ke depan.
"Untuk 2021 pemerintah lebih optimis. Tapi tetap berhati-hati karena tentunya perekonomian diharapkan tumbuh sekitar 5%, tapi ini tergantung dari COVID, vaksin dan kemampuan kita untuk terus memperkuat pemulihan perekonomian," pungkasnya.(dtf)