Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rasa bangga ditunjukkan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di Aula Medistra, Jalan Sudirman Nomor 38 Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (8/12/2020).
Pasalnya ia melepas 70 tenaga kerja kesehatan lulusan dari Institut Kesehatan (Inkes) Medistra Lubuk Pakam dan Deli Husada Delitua, seperti perawat, fisioterapi dan bidan. Ke Jepang sebanyak 65 orang, sedangkan ke Arab Saudi 5 orang.
Kebanggan Gubernur Edy tersebut karena pelepasan tenaga kerja itu adalah sesuai dengan visi misi Pemprov Sumut yang ia pimpin bersama Wakil Gubernur, Musa Rajekshah, yakni menciptakan tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
"Ini sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sumut. Kurang lebih ada 1 juta pengangguran di Sumut dengan jumlah penduduk sekitar 14 juta jiwa," ujar Gubernur Edy pada pelepasan yang juga dihadiri Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan.
Ia pun menyampaikan 3 pesan penting kepada 70 tenaga kerja tersebut, yaitu loyalitas, esprit de corps (jiwa korsa) dan mampu bekerja sama. "Di Jepang dan Arab tentu sangat berbeda dengan di sini, tidak bisa kita bawa kebiasaan buruk kita di sini ke sana. Jepang, mereka sangat disiplin, hidup bersih, tertib, jauh dari kebiasaan kita. Jadi saya harapkan kalian semua menerapkan tiga hal tersebut,” kata Edy.
Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan, mengaku bangga dengan pelepasan tenaga kerja itu. "Dua negara ini memiliki standar yang tinggi untuk pekerja dan kalian bisa memenuhi itu. Semoga kalian bisa sukses di sana," katanya.
Wakil Konsulat Jendral (Konjen) Jepang untuk Medan Takeshi Aoki mengatakan ini karena Covid-19 menyebabkan Jepang mengurangi jumlah dan waktu keberangkatan. Karenanya kesempatan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Medistra Lubuk Pakam, Johannes Sembiring, mengatakan pengiriman tenaga kerja ini telah dilakukan sejak tahun 2008. Total hingga saat ini tenaga kerja dari Inkes Medistra dan Deli Husada Delitua sudah 425 orang.
"Ini merupakan program unggulan institut. Jadi lulusan kami tidak hanya bekerja di Sumut atau skala nasional, tetapi juga internasional. Kami sudah membulatkan tekad akan mengirim lebih banyak tenaga kerja ke luar negeri ke depannya," kata Johannes.