Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wakorbid Pemenangan Pemilu DPD I Partai Golkar Sumut, Sahlul Umur Situmeang, menepis tudingan Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat mengenai adanya money politic hingga Rp 100 miliar di Pilkada Kabupaten Samosir, sehingga pasangan incumbent Rapidjn Simbolon-Juang Sinaga (Rap Berjuang) yang diusung partai banteng keok dikalahkan pasangan Vandiko Timotius Gultom-Martua Sitanggang (Vantas).
"Kita mohon kepada Ketua PDIP Sumut untuk tidak menimbulkan fitnah ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Samosir," ujar Sahlul, Kamis (10/12/2020).
Sahlul memastikan bahwa Pilkada Kabupaten Samosir berjalan demokratis. Hal itu dibuktikan ketika hari pemungutan suara yang tidak terjadi apapun. Maka dari itu, dia meminta kepada Djarot untuk berlapang dada menyikapi hasil Pilkada Kabupaten Samosir.
"Sebaiknya kita sebagai orang parpol, dewasa menyikapi apa yang terjadi di daerah, karena Golkar ada juga mengalami kekalahan di daerah lain. Tapi, kita tidak menimbulkan tuduhan seperti itu," ungkapnya.
Dia memastikan politik uang senilai Rp 100 miliar yang dituduhkan Djarot Saiful Hidayat tidak terjadi. "Kita harapkan ini supaya dewasa menyikapi pilkada. Kami pastikan yang Rp 100 miliar tidak ada, tidak betul. Kita harapkan saling menghargai, siapa yang menang, siapa yang kalah, kita terima dengan legowo," bebernya.
BACA JUGA: Calonnya Keok di Pilkada Samosir, PDIP Duga Ada Politik Uang Rp 100 Miliar
Seperti diberitakan, kalah di Kabupaten Samosir, PDI Perjuangan Sumatra Utara (Sumut) menduga ada praktik politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir 2020.
"Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Ketua DPD PDIP Sumut, Djaro Saiful Hidayat.
Dikatakan Djarot, pihaknya memiliki data terkait itu dan timnya sedang melakukan investigasi. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Djarot.
Di Pilkada Samosir PDIP mengusung paslon petahan Rapidin Simbolon - Juang Sinaga. Sedangkan Partai Golkar berkoalisi dengan partai lainnya mengusung Vandiko Timotius Gultom - Martua Sitanggang.