Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah menunjuk Katherine Tai untuk menjadi utusan datang utama AS. Wanita itu menjadi orang pertama dari keturunan Asia yang mendapatkan tugas itu.
Melansir CNBC, Jumat (11/12/2020), Tai akan menduduki posisi kritis yang bertugas menegakkan aturan impor Amerika dan menjadi perantara perjanjian perdagangan dengan Cina dan negara lain.
Tai, yang keturunan Asia-Amerika, juga akan menjadi wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai USTR. Dia juga fasih berbahasa Mandarin.
Tai, yang merupakan pengacara perdagangan senior di House Ways and Means Committee, dipilih kemungkinan karena Biden ingin kembali membangun kerjasama perdagangan yang lebih multilateral untuk memajukan kepentingan perdagangan AS dan menghadapi persaingan ekonomi yang meningkat dari Cina.
Joe Biden juga menggembar-gemborkan pengalaman Tai dalam siaran persnya pada hari Kamis waktu setempat.
"Pengalamannya yang mendalam akan memungkinkan pemerintahan Biden-Harris untuk memulai perdagangan, dan memanfaatkan kekuatan hubungan perdagangan kami untuk membantu AS keluar dari krisis ekonomi yang disebabkan COVID dan mengejar visi Presiden terpilih yang pro Strategi perdagangan pekerja Amerika," tulis tim transisi Biden.
Tai sendiri akan menggantikan utusan dagang sebelumnya yang dijabat oleh Robert Lighthizer. Sepanjang pemerintahan Trump, Lighthizer cenderung lebih kuat dalam negosiasi dengan Beijing dan pengenaan tarif senilai ratusan miliar dolar untuk barang-barang yang diimpor dari Cina.
Sementara pada Agustus lalu, Tai menyerukan pendekatan yang berbeda ke Cina dari yang dilakukan Lighthizer. Dia mengatakan penggunaan pajak impor sebenarnya adalah manuver defensif.
Rep Don Beyer, D-Va., mengatakan dalam siaran pers Rabu malam bahwa Tai merupakan pilihan yang cerdas untuk menjadi utusan dagang AS berdasarkan pengalamannya saat bekerja sama dengan Tai saat dia masih di Ways and Means Committee.
"Dia adalah pemimpin koperasi yang tepat untuk membantu mengembalikan rasionalitas ke kebijakan perdagangan kami dan memulihkan rasa hormat dari sekutu kami di seluruh dunia," kata Beyer dalam rilisnya.
Namun, Biden mengatakan dalam wawancara New York Times baru-baru ini bahwa dia tidak akan segera menghapus pengenaan tarif barang Cina dan sebaliknya akan mempertimbangkan berbagai taktik ketika mempertimbangkan cara terbaik untuk bersaing dengan pihak Beijing.