Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang, mengatakan pihaknya belum ada menerima laporan dugaan money politic di Pilkada Kabupaten Samosir.
"Sampai sekarang, hasil koordinasi kami dengan Bawaslu Samosir karena saya 8-9 Desember ada di Samosir, sampai hari ini tidak ada laporan money politik dalam rangka Pilkada Samosir, " ujar Suhadi, ketika dikonfirmasi, Sabtu (12/12/2020).
Informasi di masyarakat, kata dia, memang ada dugaan money politic saat hari pemungutan suara di Pilkada Samosir dengan nominal Rp 1 juta untuk satu suara.
"Tapi belum ada pelapor yang menyampaikan laporannya disertai dengan bukti-bukti pemenuhan syarat-syarat formil dan materil ke Bawaslu Samosir, " ungkapnya.
Suhadi menambah pihaknya beberapa ji mendapat kiriman video dugaan money politic di Pilkada Samosir. Namun, ketika dihimpun jajaran Bawaslu Samosir tidak dapat melakukan pemanggilan.
"Pelapor ada, tapi pelapor tidak bisa menghadirkan saksi, hanya video saja. Tidak cukup hanya video dan laporan, harus disertai dengan bukti dan ada saksi yang melihat, siapa yang memberikan, berapa nilai yang diberikan, dimana diterima, kapan diterima, harusnya ada pengakuan, itun yang gak ada, " tegasnya.
Seperti diberitakan, kalah di Kabupaten Samosir, PDI Perjuangan Sumatra Utara (Sumut) menduga ada praktik politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir 2020.
"Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Ketua DPD PDIP Sumut, Djaro Saiful Hidayat.
Dikatakan Djarot, pihaknya memiliki data terkait itu dan timnya sedang melakukan investigasi. "Ada dua kabupaten yang kami duga melakukan praktik politik uang, yakni Samosir dan Karo. Di Samosir bahkan praktik politik uang itu berlangsung massif dan jumlahnya sampai Rp 100 miliar. Ada yang dibayar sampai Rp 1 juta per kepala," kata Djarot.
Di Pilkada Samosir PDIP mengusung paslon petahan Rapidin Simbolon - Juang Sinaga. Sedangkan Partai Golkar berkoalisi dengan partai lainnya mengusung Vandiko Timotius Gultom - Martua Sitanggang.