Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tebing Tinggi. Puluhan pasangan bukan suami istri berhasil terjaring Operasi Pekat (penyakit masyarakat) di berbagai lokasi penginapan dan kost-kosan di kota Tebingtinggi yang digelar petugas gabungan dari Satuaan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi dan TNI, Selasa (15/12/2020).
Seluruh pasangan yang terjaring dan pengunjung yang tidak dapat menunjukkan identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tanda atau keterangan benar suami istri langsung dibawa petugas ke Kantor Satpol PP Tebing Tinggi Jalan Imam Bonjol.
Kasat Pol PP Kota Tebingtinggi melalui Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota Muhammad Dahler Nasution mengatakan, hari ini kita melakukan razia pasangan selingkuh dan PSK yang kita laksanakan selama dua hari. Dasar dari dilaksanakannya operasi ini tentunya berdasarkan Surat Walikota dan tentunya juga bersamaan dengan situasi di masa pandemi COVID-19.
"Selama dua hari kita laksanakan operasi ini, kita telah menjaring 59 orang yang berasal dari berbagai penginapan dan tempat kos-kos'an yang ada di Kota Tebing Tinggi," kata Dahler Nasution.
Menurut Dahler, bagi mereka yang tidak memiliki identitas atau KTP dan pasangan yang tidak bisa menunjukkan identitas suami istri langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Tebingtinggi.
Khusus bagi pasangan selingkuh atau yang tidak memiliki bukti sudah menikah yang kita jaring, untuk efek jeranya kita berikan pengarahan dan pendataan serta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, katanya.
"Hukuman atau sanksinya ya hanya membuat surat pernyataan. Bagi yang pasangan belum menikah kita akan panggil orang tua yang bersangkutan. Sementara untuk pasangan selingkuh kita juga akan memanggil suami dan istri yang sah dari masing-masing pasangan tersebut," tegas Dahler Nasution.
Pihak Satpol PP juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Test terhadap seluruh orang atau pasangan yang terjaring. Hal ini untuk mengetahui apakah dari mereka ada yang terinfeksi Covid-19 dan sebagai langkah pencegahaan serta pemutusan mata rantai covid-19.