Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Nisel. Untuk pertama kalinya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memenangkan Pilkada di Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Partai moncong putih ini mengusung langsung Ketua DPC PDIP Nisel, Hilarius Duha, yang merupakan mantan pensiunan dini dari satuan Polri dan masih menjabat Bupati Nias Selatan. Hilarius Duha pada Pilkada 9 Desember 2020 ini berpasangan dengan Firman Giawa, yang juga merupakan pensiunan dini dari pegawai negeri sipil (PNS).
Sekretaris DPC PDIP yang juga ketua Tim Pemenangan HD-Firman, Elisati Halawa, mengatakan, tidak ada kemenangan tanpa kerja keras, tanpa soliditas, dan tanpa sinergitas, jadi ada tiga pilar dalam perjuangan. Ketiga pilar itu yakni fraksi eksekutif dan garis partai, dan itu sungguh-sungguh bersinergi. Kedua PDIP memiliki ideologi Pancasila, yakni gotong royong.
"Kemenangan ini memang luar biasa, dan ini memang merupakan wujud dari militansi dan gotong royongnya kader," ujar Elisati Halawa kepada medanbisnisdaily.com via telepon selular, Kamis (17/12/2020).
Ketua DPRD Nias Selatan ini mengaku bahwa benar baru kali ini PDIP memenangkan dua pertarungan sekaligus, yang pertama adalah memenangkan Pileg tahun 2019 dan yang kedua adalah memenangkan Pilkada 2020.
Pada Pilkada 2020 ini, HD-Firman menumbangkan rivalnya dengan selisih suara 18.239 suara atau sekitar 14,44 persen. Dimana berdasarkan hasil pleno KPU Kabupaten Nias Selatan, pasangan HD-Firman memperoleh suara sebanyak 72.258 suara atau 57,20 persen, sementara rivalnya yakni pasangan Ideal-Sanolo memperoleh suara sebanyak 54.019 suara atau 42,78 persen.
Elisati Halawa, mengucapkan terima kasih banyak kepada masyarakat Nias Selatan atas dukungan terhadap PDI Perjuangan. "Kita tidak hanya berhenti memenangkan Pileg dan Pilkada, tetapi lebih itu kekuasaan yang direbut bersama rakyat ini harus bisa menjawab kepentingan-kepentingan masyarakat banyak melalui pembangunan-pembangunan Nias Selatan yang lebih baik kedepan," imbuhnya.
Bila di-review dari belakang, selama pelaksanaan Pilkada Nias Selatan partai berlambang banteng ini tidak pernah memenangkan pertarungan Pilkada.
Ketika ditanyakan apakah hal ini karena sosok yang diusung...? Elisati Halawa, menyebutkan bahwa memang sosok yang diusung adalah merupakan kader PDI Perjuangan yang tulen yakni Ketua DPC PDI Perjuangan Nias Selatan. Kedua adalah ini merupakan buah dari konsolidasi partai yang sangat panjang, bahwa kemenangan itu tidak semudah itu diraih tanpa konsolidasi partai yang matang.
"Pada Pileg sejak tahun 2004 itu, kita (PDIP) hanya pemenang kedua, pemenang kedua. Dan tahun 2019 ini kita jadi pemenang nomor satunya. Dan baru juga tahun ini kita pemenang di Pilkada, ini semua karena proses konsolidasi ditatanan partai yang sangat luar biasa," tukasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selisih perolehan suara yang mencapai 18.239 adalah juga merupakan sejarah, karena biasanya dalam pertarungan Pilkada selisih suara itu paling 5.000 suara hingga 7.000 suara.
Dalam kesempatan itu, Elisati Halawa, mengajak seluruh masyarakat Nias Selatan untuk dapat mengawal Pemerintahan ini, memberikan masukan dan saran. Tidak hanya PDI Perjuangan, namun seluruh tim tetap menjaga soliditas, membangun kerjasama bagaimana dengan melibatkan seluruh tim secara partisipatif dan aktif untuk membantu Pemerintahan ini bisa sukses.