Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Anggota DPR RI Dapil Sumut II yang juga Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sinaga menyesalkan pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan, Arteria Dahlan tentang politik uang dalam perhelatan Pilkada Samosir dan menilai pernyataan itu merupakan pelecehan bagi masyarakat Kabupaten Samosir.
"Arteria tidak mengerti dan tidak memahami politik di Samosir, sehingga semua pernyataannya itu jelas sangat melecehkan, " katanya saat dihubungi, Kamis, (17/12/2020).
Lamhot juga mengatakan , kekalahan Rapidin Simbolon dalam Pilkada di Kabupaten Samosir merupakan bentuk penilaian masyarakat atas kinerjanya yang buruk dan kurangnya kepuasan dari masyarakat.
"Ini dapil saya dan saya sangat mengerti betul karakter dan kultur masyarakat Samosir. Pilkada sudah berlangsung baik dan demokratis, saya sarankan Arteria Dahlan untuk tidak membuat kegaduhan baru di kampung halaman saya, " tegas Lamhot.
Lamhot juga mengikuti dari awal bahwa trend elektoral Vandiko Gultom dari waktu ke waktu selalu naik. Bahkan sampai mendekati pencoblosan elektabilitas Vandiko sudah melampaui incumbent. Oleh karena itu, masyarakat sudah menginginkan pergantian pemimpin di Kabupaten Samosir dan secara bijak masyarakat sangat cerdas dalam menentukan pilihannya bukan karena uang mereka memilih, tapi karena ingin perubahan di Kabupaten Samosir.
Sebelumnya, DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Arteria Dahlan meminta pasangan pemenang bupati dan wakil bupati Samosir, Vandiko Gultom dan Martua Sitanggang harus didiskualifikasi.
Hal ini disampaikannya setelah menyampaikan semua bukti temuan politik uang yang terjadi dalam Pilkada Samosir yang dihimpun dari 9 kecamatan dan dari 128 desa yang ada di Kabupaten Samosir.
"Vandiko harus didiskualifikasi dan penyelenggara pemilu harus menunda penetapan pemenangan pemilu di Samosir, " kata Arteria yang juga anggota Komisi III DPR RI ini, Rabu (16/12/2020) di kantor PDI Perjuangan Sumut.