Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Tampil dalam balutan busana berbahan dasar ulos Batak hasil karya pengrajin di daerahnya, Ketua Dekranasda Tapanuli Utara Satika Simamora, Sabtu (19/12/2020), bertemu penenun ulos di Kecamatan Adian Koting. Di sana, tepatnya di komplek Gereja HKBP Adian Koting Julu, sebelum menyerahkan bantuan benang kepada 202 pengrajin tenun ulos, Satika pun mengeluarkan pernyataan menohok.
"Tahu kenapa saya turun dan tidak mau berdiam diri di rumah dan harus bertemu kalian? Karena saya ingin membantu pak Nikson Nababan (Bupati Tapanuli Utara) memperdulikan rakyatnya, supaya beliau tidak terlalu capek. Masih banyak tugasnya yang lain untuk memajukan daerah ini,"ungkap Satika.
"Itulah cinta sesungguhnya dari seorang istri. Maka ibu-ibu juga harus demikian, dukung suamimu,"sambungnya.
Berlanjut Satika mengungkapan lagi. "Selaku istri pejabat, saya sebenarnya bisa tenang-tenang saja dirumah, atau ongkang-ongkang kaki, menghabiskan uang lagi. Tetapi bukan itu. Bantu dong suami kita, dukung kerjanya, bangun keharmonisan,"kata Satika.
Performa 'Kartini' kekinian yang menonjol di pribadi Satika Simamora ini ternyata menarik minat kaum perempuan untuk bertemu dan mendengarnya berbicara. Ungkapan yang selalu segar terlontar dan sarat motivasi penuh guyonan dari Satika, mampu membangunkan jika ada hadirin yang sudah 'ngantuk' dan mulai 'lapar'.
Dari sekian banyak ungkapan Satika pada setiap pertemuan dengan kelompok perempuan dan ibu-ibu PKK, medanbisnisDaily.com mencatat, bahwa perempuan dua orang anak yang baru saja meraih gelar master manajemen itu, selalu berbicara tentang perkuatan emansipasi perempuan di era kekinian, supaya tidak terlelap, tetapi segera bangkit dan ikut berjuang bersama suami memperbaiki hidup (keluarga).
Masih dalam perkuatan semangat ibu-ibu di Adian Koting, Satika pun mengajak setiap penenun ulos yang mayoritas ibu rumah tangga itu, agar terus berkreatifitas ditengah setiap pandemi.
"Ayo ciptakan ketahanan pangan. Hanya untuk keluarga saja dulu selamatkan. Apa saja bisa ditanami di sekitar rumah, karena lahan kita subur, "kata Satika.
Satika juga berkata, "Yang dua ini saja dulu selamatkan (kesehatan dan ketahanan pangan) ditengah pandemi ini, ,"ajaknya lagi.
Satika pun bertestimoni. "Lantas kalau timbul pertanyaan, kenapa saya sangat perduli sama tenun. Yah jelas, karena begitu banyak yang bergantung hidup ke sini ( hasil bertenun),"ketus Satika.
Satika pun mengajak pengrajin, agar benar-benar mencintai produknya sendiri. "Saya berhak bercerita, karena punya saya sendiri, seperti yang saya pakai sekarang adalah masker dan baju berbahan tenunan ulos. Ngak mungkin saya bercerita, jika ini karya orang lain (bukan Taput),"tandasnya.
Pun pada acara itu, Satika terlihat tidak letih.Tangan lincahnya membagikan satu- persatu masker yang terbuat dari tenun, ke tangan 202 pengrajin beserta masyarakat lainnya.