Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Masyarakat Indonesia diminta membatasi bepergian saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021. Sebab, bepergian dan aktivitas di luar rumah dapat meningkatkan risiko terpapar virus Corona.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan mobilisasi masyarakat, apalagi di tempat ramai, sangat rentan menyebabkan penularan virus. Saat masyarakat berkerumun, besar kemungkinan orang yang terpapar COVID-19 menularkan ke orang lain.
Dipaparkan Wiku, penularan COVID-19 saat libur panjang akan menimbulkan efek domino. Salah satunya okupansi rumah sakit penanganan COVID-19 meningkat sehingga menyulitkan proses penanganan pasien.
"Lonjakan kasus positif bukanlah hal yang patut diremehkan mengingat lonjakan kasus ini membawa dampak lanjutan lainnya seperti berkurangnya jumlah tempat tidur di isolasi maupun ruang ICU, di mana di beberapa daerah kapasitasnya sudah di atas 70 persen terisi," kata Wiku dikutip dari situs resmi satgascovid19.go.id, Minggu (20/12/2020).
Imbas lain yang dapat terjadi dari lonjakan kasus, lanjut Wiku, yakni beban petugas kesehatan yang menangani pasien COVID-19 semakin berat, serta bertambahnya potensi penularan dan meningkatkan risiko korban jiwa akibat COVID-19.
Dikatakan Wiku, pemerintah saat ini sedang menyusun kebijakan perjalanan selama periode liburan panjang termasuk syarat testing bagi pelaku perjalanan menggunakan tes swab antigen yang diakui sebagai alat screening COVID-19 oleh Badan Kesehatan Internasional (WHO).
"Satgas menyadari beberapa bagian dari peraturan ini terkesan sulit dijalankan. Tapi masyarakat harus menyadari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertujuan melindungi masyarakat dan mencegah lonjakan kasus COVID-19," ulasnya.
Selama 10 bulan menghadapi pandemi, prinsip 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) menjadi cara utama untuk menghindari penularan COVID-19. Praktik 3M, imbuh Wiku, nantinya akan diperkuat dengan kehadiran vaksin COVID-19.
Di saat vaksin COVID-19 sudah dalam tahap pengujian, Wiku mengatakan tantangan lain yang akan datang adalah memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap vaksin tersebut.
"Presiden Joko Widodo pada Rabu kemarin telah mengumumkan bahwa pemerintah berkomitmen menyediakan vaksin COVID-19 secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Wiku.(dth)