Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Kinerja pasar keuangan nasional kembali dinaungi kabar positif terkait dengan disepakatinya kebijakan stimulus Amerika Serikat (AS) senilai US$ 900 miliar. Kebijakan stimulus tersebut bisa menjadi angin segar bagi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan mata uang rupiah.
Mengawali perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat di level 6.131,62. Sejauh ini, IHSG masih diperdagangkan hijau dengan mendekati level resisten 6.170-an.
"Tetapi harus tetap hati-hati. Penguatan IHSG saat ini tengah dibayangi oleh memburuknya kinerja bursa di Asia. Sejumlah bursa di Asia terpuruk seiring dengan kekhawatiran peningkatan jumlah kasus corona dunia yang mencapai 75 juta jiwa," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Senin (21/12/2020).
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah belum juga menunjukkan performayang membaik. Mata uang rupiah masih bergerak stabil dengan kecenderungan melemah di pagi ini. Rupiah sejauh ini diperdagangkan dikisaran level 14.117/dolar AS, setelah pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup di level 14.110/dolar AS.
Gunawan mengatakan, penyebaran corona masih menjadi kabar buruk bagi sejumlah mata uang utama dunia. Inggris yang memberlakukan "PSBB" ketat bisa saja membuat kinerja dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya termasuk mata uang rupiah. Dan bisa saja pelemahan rupiah pada hari ini juga dipicu oleh penambahan jumlah kasus Covid-19.
"Meskipun pada dasarnya stimulus di AS menjadi kabar buruk bagi mata uang negara tersebut. Karena stimulus membuat supply dolar AS meningkat yang bisa memicu terjadinya tekanan pada dolar AS itu sendiri," kata Gunawan.