Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Mendekati libur Natal dan Tahun Baru, perputaran uang tentu akan meningkat dibandingkan hari biasa. Dan untuk mengurangi risiko uang menjadi media penyebaran Covid-19, Bank Indonesia agresif menarik uang lusuh dan mengedarkan uang-uang baru.
"Jadi uang yang beredar di masyarakat itu diupayakan uang baru. Dengan begitu, uang yang ada di tangan masyarakat luas sudah lebih higienis dan steril," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Andiwiana Septonarwanto, Rabu (23/12/2020).
Dikatakan Andi, selain mengganti uang yang sudah beredar luas di masyarakat, penggunaan QR Code Indonesia Standard (QRIS) juga didorong. Karena dengan bertransaksi non tunai, masyarakat bisa meminimalisir interaksi dengan uang rupiah.
BI sendiri, kata Andi, memang sudah mengeluarkan kebijakan terkait uang beredar selama masa pandemi Covid-19 yakni melakukan karantina selama 14 hari kerja sebelum diedarkan ke masyarakat.
BI menerapkan beberapa kebijakan sterilisasi dan isolasi serta penguatan bungkus (packaging) uang rupiah yang akan diedarkan maupun yang diterima dari setoran bank. Jadi untuk uang setoran dari perbankan ke BI, bank harus membungkus uang dengan bungkus plastik double. Sampai di BI dan sebelum serah terima ke petugas BI, uang dalam bungkus ganda tersebut harus disemprot dengan desinfektan terlebih dulu.
"Namun yang menjadi masalah adalah karena uang yang berada di masyarakat ada yang sudah tidak layak edar. Bahkan sudah termasuk uang lusuh. Nah, ini yang secara agresif kami tarik karena memang sudah beredar luas. Sudah banyak berpindah tangan," kata Andi.