Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan diskusi dengan ahli forensik membahas temuan kondisi jenazah 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas ditembak polisi. Komnas HAM berharap segera mendapat hal yang penting setelah diskusi tersebut.
"Komnas HAM saat ini menguji beberapa temuan dengan ahli salah satunya adalah ahli forensik kedokteran, semoga memang segera kita dapat beberapa hal yang penting," kata ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/12/2020)
Kondisi tubuh yang dimaksud tersebut adalah kondisi enam jenazah yang sebelumnya diautopsi oleh tim dokter RS Polri. Choirul Anam mengaku hari ini Komnas HAM fokus pada diskusi soal forensik. "Tadi diskusi soal kondisi tubuh, tidak ada yang lain," ujarnya.
Ia mengatakan dalam diskusi itu pihaknya menguji temuannya soal kondisi tubuh 6 laskar FPI itu kepada ahli forensik.
Sebelumnya, Komnas HAM memeriksa tim dokter pada Kamis (17/12). Pemeriksaan tersebut berlangsung sekitar tiga jam di kantor Komnas HAM. Tim dokter hadir pukul 10.50 WIB dan meninggalkan kantor Komnas HAM pukul 14.15 WIB.
"Ada tiga dokter yang langsung memeriksanya, terus ada satu dokter pimpinannya didampingi oleh temen-temen dari Reskrim," kata Anam setelah memeriksa tim dokter yang melakukan autopsi kepada enam jenazah anggota laskar FPI.
"Itu kami mendapat cukup detail, ditunjukkan apa namanya, jenazahnya, terus dijelaskan bagaimana mereka melakukannya, terus juga titik-titik yang menjadi opini publik itu juga ditunjukkan dan karena kami juga mendapat berbagai informasi soal posisi jenazah baik di posisi pertama maupun di posisi terakhir itu juga yang kami cek, kami bandingkan, kami lihat, terus nanti akan menjadi bahan kami untuk menyimpulkannya," imbuhnya.
Terkait hasil autopsi enam jenazah laskar FPI, seperti diketahui, polisi dan FPI memiliki pernyataan yang berbeda tentang jumlah luka. Polisi mengatakan ada 18 luka tembak, sedangkan FPI menyebut ada lebih dari 18.
"Secara umum ada 18 (delapan belas) luka tembak," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi saat dimintai konfirmasi, Jumat (18/12/2020).
Sedangkan Slamet Maarif, yang merupakan juru bicara FPI yang mengaku telah melihat jenazah tersebut, menyatakan terdapat lebih dari 18 luka tembak.
"Dari jenazah yang kita lihat, (luka tembak) lebih dari 18 tembakan," ujar Jubir FPI Slamet Maarif kepada detikcom, Jumat (18/12). dtc