Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Di penghujung tahun 2020, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah karena tertekan aksi jual seiring dengan memburuknya sejumlah sentimen eksternal. IHSG pada perdagangan hari ini melemah 0,73% di level 5.979,07. Sentimen dari ditandatanganinya stimulus oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ternyata tidak lantas membuat pasar keuangan berada di zona hijau hingga tutup tahun.
"Drama kebijakan bailout tersebut masih menjadi kabar negatif bagi pasar keuangan global secara keseluruhan. Dan di Januari tahun 2021 mendatang, pelaku pasar masih mewaspadai kemungkinan sikap Presiden AS yang baru, yang sejauh ini dikhawatirkan masih akan memberlakukan kebijakan perang dagang lanjutan dengan Cina," kata analis pasar keuangan, Gunawan Benjamin, Rabu (30/12/2020).
Jadi pada dasarnya menyambut Tahun Baru mendatang, kata Gunawan, pelaku pasar masih akan dihadapkan kepada kemungkinan adanya tekanan baru. Jadi pertengahan Januari nanti sebaiknya pelaku pasar lebih berhati-hati. Pernyataan apa pun saat pertama kali Presiden AS Joe Biden, menjadi kabar yang buruk bagi pasar keuangan.
"Kita masih berhadapan dengan ketidakpastian. Januari menjadi bulan penentu apakah akan ada kebijakan yang bisa menenangkan pasar. Atau justru sebaliknya, terjadi tekanan pasar. Jika perang dagang berlanjut, maka volatilitas pada IHSG masih akan bergerak dengan kecenderungan kebawah. Bukan tidak mungkin mengarah ke 5.500," kata Gunawan.
Terlebih jika penambahan kasus Corona terjadi, dan mutasi Corona membuat banyak negara memperpanjang karantina. Jadi, Gunawan memperkirakan Januari akan menjadi penentu, dan sebelum dilantik Joe Biden sebagai Presiden AS, pasar keuangan nantinya akan lebih memilih menghindari resiko. Jadi tekanan mungkin akan terjadi pada IHSG sebelum pelantikan.
Karena sejauh ini, banyak arahan agar Joe Biden nantinya tetap memberlakukan perang dagang dengan Cina. Perang dagang yang berlanjut ditambah lockdown yang membuat aktifitas ekonomi melambat bisa menggiring kinerja pasar keuangan pada tren penurunan baru nantinya.
Kinerja rupiah pada penutupan akhir tahun ini mampu berada di zona hijau. Rupiah ditutup menguat di level 14.050/dolar AS. Untuk kinerja rupiah sendiri diyakini diawal tahun nantiny atidak akan banyak mengalami perubahan. Besar kemungkinan rupiah akan bergerak sideways dengan kecendeurngan menguat pada 4 Januari mendatang.