Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ke Kawasan Danau Toba (KDT), Rabu (30/12/2020) lalu dikritik pemerhati KDT dari Perhimpunan Jendela Toba, Mangaliat Simarmata. Menurut Jendela Toba, kata Mangaliat, saat kedatangannnya ke Danau Toba, Sandiaga abai dengan kerusakan KDT yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.
"Saya tidak ada membaca berita di media apa pendapatnya tentang pencemaran Danau Toba yang sudah parah itu. Bagaimana mengembangkan pariwisata KDT super perioritas yang bertaraf internasional yang katanya Bali kedua. Sementara hingga kini janji-janji pemerintah zero kerambah di Danau Toba tidak jelas," kata Mangaliat kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (31/12/2020)
Di sisi lain, sambung Mangaliat, area-area destinasi pariwisata yang akan dikembangkan adalah di daerah pesisir Danau Toba yang dikelilingi bukit-bukit sudah sangat gersang dan secara massif terus dirambah hutannya. Tak heran beberapa tahun terakhir ini di KDT terjadi banjir bandang dan longsor yang menimbulkan korban, harta, dan merusak area pertanian.
"Kita dan warga bumi tahu apa keunggulan KDT untuk dikembangkan sebagai pariwisata yang mendunia, terutama adalah keindahan alamnya yang sangat indah dan budayanya yang sangat kaya dan beragam. Dari aspek geologi sebagai taman bumi untuk dunia. Kita dan publik juga sudah tahu bahwa Geopark Kaldera Toba ( GKT ) sudah ditetapkan UNESCO menjadi Geopark Internasional. Pertanyaan saya adalah pengembangan pariwisata seperti apa yang mau dikembangkan dan dibangun benteri baru kita ini di KDT, jika aspek lingkungan tidak diperhatikan," tanya Mangaliat.