Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Chelsea mengungkap mencatatkan keuntungan di tengah pandemi virus Corona. Klub London barat itu mengakui kalau profitnya menurun.
Pandemi virus Corona melumpuhkan dunia olahraga. Sejak bulan Maret hingga Juni 2020, banyak liga-liga di Eropa yang mesti berhenti.
Saat sudah berjalan lagi, Liga Inggris mesti digelar tanpa penonton. Pendapatan klub dari penjualan tiket pun macet.
Chelsea melaporkan pendapatan di tahun 2020. The Blues meraup keuntungan 32,5 juta pound sterling atau setara Rp 621,6 miliar.
Kelolosan ke Liga Champions dan penjualan beberapa pemain menjadi kunci Chelsea bisa tetap untung. Bos Chelsea, Bruce Buck, yang mengungkap kondisi keuangan klub di tengah pandemi.
"Secara umum, dengan banyak-banyak di seluruh dunia, pandemi memberidamak signifikan pada pendapatan Chelsea, tapi itu merupakan tanda kekuatan dan stabilitas dari operasi finansial kami bahwa perusahaan masih bisa mencatatkan keuntungan di tahun finansial kemarin," kata Buck di Standard.
"Ini terus dilakukan sembari terus berinvestasi pada staf juga pemain kami juga memang sepakbola yang normal tak berlangsung dibulan Maret, proyeksi menunjukkan ada catatan keuntungan dan catatan pertukaran akan tercapai. Itu akan mewakili peningkatan keuntungan dalam lima tahun secara beruntun."
"Terlepas dari dampak COVID, pendapatan tetap mengucur deras, tim kami mengembangkan di lapangan dan klub ada di posisi bagus untuk melanjutkan pertumbuhan saat sepakbola bisa beroperasi seperti yang sebelumnya, waktu yang sama-sama kita nantikan," kata dia menambahkan.
Chelsea melakukan belanja besar di musim panas tahun ini. Dengan menggaet pemain seperti Kai Havertz dan Timo Werner, Si Biru membelanjakan uang lebih dari 200 juta pound sterling.(dts)