Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Dairi. Sejumlah stasiun/loket bus, Datra, PAS, BTN dan Raja Napogos jurusan Sidikalang-Medan dan Sinar Sepadan jurusan Pematangsiantar di Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi sejak pagi dipadati para penumpang yang akan balik ke perantauan usai libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Namun, kurangnya armada bus membuat para penumpang menumpuk di sejumlah stasiun bus.
Kurangnya armada bus, membuat salah seorang penumpang bus Datra, Rudianto Simatupang bersama keluarganya yang akan pulang ke Medan terpaksa menunggu lama.
"Sudah 3 jam lebih kami menunggu di stasiun ini, sampai sekarang belum juga bisa berangkat. Padahal besok sudah harus masuk kerja," ucapnya saat ditemui medanbisnisdaily.com, Minggu (3/1/2021).
Petugas loket bus Dairi Transport (Datra), David Malau saat dikonfirmasi mengatakan, sejak hari Sabtu kemarin stasiun bus Datra sudah ramai dipadati penumpang yang akan pulang ke perantauan. Kurangnya armada bus membuat penumpang tidak bisa terangkut semuanya.
"Walaupun kami sudah meminta bantuan bus dari luar daerah, seperti bus Sinambung Jaya dan Murni Kabupaten Karo, akan tetapi belum juga mampu mengangkut semua penumpang yang ada," ucap Malau, Minggu (3/1/2021).
Menurutnya, Sampai tiga hari kedepan stasiun bus akan dipadati penumpang yang akan pulang ke perantauan. "Besok Senin sudah mulai masuk kerja setelah libur Natal dan Tahun Baru, sehingga membuat perantau banyak yang harus pulang hari ini," terang Malau.
Sementara saat ditanya jumlah penumpang yang ada saat ini dibanding tahun sebelumnya. Kata Malau sangat turun dratis dari tahun-tahun sebelumnya. "Mungkin adanya Covid-19 membuat banyak perantau tidak mudik merayakan Natal dan Tahun Baru ke kampung halaman," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Marga Sibuea petugas loket stasiun Bintang Tani Jaya (BTN). Menurutnya, menumpuknya penumpang, karena keterlambatan bus yang datang dari Medan akibat terjadi macet mulai dari Sembahe hingga Berastagi.
"Untuk membantu mengangkut penumpang, kami telah mencarter bus dari luar daerah, tetapi belum juga mampu mengangkut semuanya," sebut Sibuea.