Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berencana mengembangkan bahan baku obat paracetamol. Hal itu ditandai dengan penandatanganan Head Of Agreement (HoA) yang dilakukan akhir 2020 lalu.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengapresiasi rencana pembangunan pabrik farmasi paracetamol dengan kapasitas 3.800 ton per annum (TPA) dari turunan produk petrokimia yakni benzene ini.
"Hingga hari ini, kita ketahui bersama dan kita sama-sama belajar bahwa di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kesehatan menjadi modal utama yang tidak terpisahkan dalam rangka memulihkan ekonomi nasional. Namun, yang harus kita ketahui bersama juga, hingga hari ini, kebutuhan akan bahan baku obat (BBO) masih impor sekitar 95%." kata Pahala dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1/2021).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga mengungkapkan KPI dan Kimia Farma berinisiasi untuk dapat bekerja sama mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia yaitu benzene dan propylene yang berasal dari Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap untuk dapat dikembangkan dan diproduksi menjadi Para Amino Fenol (PAF) yang akan menjadi bahan baku farmasi salah satunya paracetamol.
"Kerja sama ini membantu percepatan kemandirian industri farmasi nasional dan menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia melalui produksi paracetamol dari bahan baku benzene dan propylene dari Kilang RU IV Cilacap, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar BUMN baik dari aspek bisnis, riset dan teknologi, hingga pengembangan SDM nasional yang profesional," sambung Nicke.
Sementara, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) selaku Holding BUMN Farmasi, Solehudin Al Ayubi menuturkan, kerja sama ini akan mendukung ekosistem farmasi di Tanah Air.
"Tentunya kami sangat mengapresiasi atas kerja sama ini dan kami berharap dapat memperkuat kemandirian industri farmasi nasional sekaligus meningkatkan value chain produk petrokimia yang dihasilkan oleh Pertamina," tutur Ayubi.(dtf)