Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Senator Partai Republik Amerika Serikat, Lisa Murkowski menjadi anggota Partai Republik pertama di Senat yang secara terbuka menyerukan pengunduran diri Donald Trump usai penyerbuan massa pendukung Trump ke gedung Capitol AS. Dia mengatakan Presiden AS itu telah "menyebabkan cukup banyak kerusakan" pada bangsa.
Anggota parlemen Alaska itu juga mempertanyakan masa depannya sebagai seorang Republikan, memperingatkan bahwa jika partainya tetap dikuasai Trump meskipun dia telah menghasut massa untuk menyerbu Capitol AS, maka dia bisa meninggalkan Partai Republik untuk selamanya.
"Saya ingin dia mengundurkan diri. Saya ingin dia keluar. Dia telah menyebabkan kerusakan yang cukup besar," cetus Murkowski yang berang atas perilaku Trump.
"Dia belum fokus pada apa yang terjadi dengan COVID. Dia entah bermain golf atau berada di dalam Ruang Oval dengan marah-marah pada setiap orang yang setia dan loyal padanya," katanya dalam sebuah wawancara dengan Anchorage Daily News.
"Dia hanya ingin tetap di sana demi egonya. Dia perlu keluar. Dia perlu melakukan hal yang baik, tapi menurut saya dia tidak mampu melakukan hal yang baik," imbuh perempuan berusia 63 tahun itu seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/1/2021).
Murkowski telah melawan partainya dan Trump dalam banyak kesempatan, termasuk dalam pemungutan suara menentang konfirmasi Hakim Agung Brett Kavanaugh.
"Tapi saya akan memberi tahu Anda, jika Partai Republik menjadi tidak lebih dari partai Trump, saya dengan tulus mempertanyakan apakah ini partai untuk saya," katanya kepada surat kabar Anchorage.
Sebagian besar anggota Senat dari Partai Republik, setidaknya di depan umum, tidak mendukung penggulingan Trump.
Sebelumnya, anggota Kongres Adam Kinzinger adalah anggota DPR pertama dari Partai Republik yang menyerukan pemecatan Trump dengan menggunakan amandemen ke-25 Konstitusi, yang memungkinkan wakil presiden dan mayoritas kabinet untuk mencopot presiden yang dianggap tidak dapat menjalankan tugasnya.
Beberapa politikus Republik di Senat telah menyuarakan kemarahan atas perilaku Trump, tetapi tidak ada yang secara eksplisit menyatakan mereka ingin presiden itu mundur.(dtc)