Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Selasa, tepatnya 5 Januari 2021 yang lalu, Sumatera Utara mendapatkan jatah 40.000 vaksin siap suntik yang akan segera didistribusikan dalam waktu dekat. Seluruh vaksin tersebut adalah produk dari Negara tirai bambu Cina dengan merek dagang Sinovac.
Pengantaran vaksin tersebut ke kantor gubernur, yang disambut oleh Gubernur Sumatera Edy Rahmayadi tak urung menyorot perhatian. Bagaimana tidak, arak-arakan mobil anti peluru (Barracuda), lengkap dengan aparat kepolisian bersenjata siap tempur ditambah dengan bunyi kencang sirene, sangat menunjukkan bahwa vaksin tersebut benar-benar berharga. Layaknya seonggok kristal berlian yang super bernilai.
Situasi Saat Ini
Wajar, di tengah krisis keselamatan warga negara saat ini, pendistribusian vaksin harus dilakukan dengan semaksimal mungkin. Agar tak ada setitikpun kesalahan. Karena hal ini menyangkut keselamatan seluruh warga negara. Sasaran pertama 40.000 vaksin tersebut akan diinjeksikan kepada para tenaga kesehatan yang telah berjuang digarda terdepan.
Tentu hal tersebut membawa harapan baru bagi kita semua, agar pandemi covid-19 segera usai eksistensinya dari muka bumi. Dengan begitu, aktivitas sehari-hari; terutama sekolah, bekerja dan bercengkrama dengan keluarga serta teman-teman dekat, dapat kembali pada kondisi normal.
BACA JUGA: Catatan Singkat Pilkada Medan 2020
Namun bukan berarti kondisi normal serta merta kembali pada kondisi normal yang sesungguhnya. Ada bekas luka yang ditancapkan oleh covid-19 kepada hampir seluruh lapisan masyarakat; terutama mereka yang berpenghasilan menengah kebawah. Berdasarkan hasil laporan terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 yang lalu, mendapati bahwa, ada tambahan 2,67 juta jumlah orang pengangguran dari tahun 2019. Total saat ini jumlah pengangguran di Indonesia sudah mencapai 9,77 juta orang.
Menilik dari fakta diatas, dampak yang dirasakan akibat dari covid-19 sudah secara horizontal telah menekan kondisi normal masyarakat, yang seyogyannya dapat bebas menjalankan otoritas sehari-harinya; terutama didalam aktivitas pemenuhan sejengkal perut. Kini mau tak mau masyarakat dipaksa untuk membatasi—sementara waktu—aktivitas yang selama ini berlangsung secara normal.
Tak Semeriah Dulu
Begitu pula halnya dengan Medan sebagai kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, tak terlepas dari cipratan pandemi covid-19. Perayaan tahun baru, pun terasa tak semeriah dulu—walaupun kembang api tetap ada—yang dipenuhi dengan kemeriahan serta pernak-pernik natal disepanjang jalan. Demikian juga dengan absennya kuliner-kuliner khas Medan yang biasanya ramai saat akan pergantian tahun.
Namun, fenomena kota metropolitan yang sukar hilang, tampak jauh lebih jelas saat situasi pandemi yang semakin masif terjadi. Terutama disepanjang jalan Nibung Raya, Petisah Tengah Kota Medan. Saat matahari mulai tenggelam ke ufuk barat, hamparan terpal kusut sebagai alas untuk berbaring, tampak memenuhi teras-teras ruko di sepanjang jalan.
Sungguh pemandangan yang sangat miris, ketika kita semua dihimbau untuk tetap dirumah agar terhindar dari covid-19, sementara meraka harus berdamai dengan hembusan angin malam yanng mencekam. Sekaligus membawa hembusan nafas kejahatan yang sewaktu-waktu dapat mengancam nyawa mereka.
Tak tampak esensi natal dari raut wajah mereka ketika semua orang merayakan indahnya hari raya Natal dan Tahun baru 2021. Mereka mungkin hanya berpikir bagaimana dapat menyambung hidup di esok hari. Menghadapi kejamnya iklim persaingan di Kota Khas Budaya Melayu Deli ini.
Berangkat dari kondisi tersebut, tepat 8 hari setelah pergantian tahun 2020 ke 2021. Kami dari Komisariat GMKI FISIP USU Cabang Medan, tergerak untuk membantu saudara-saudara kita dalam merasakan esensi serta kebahagian Natal dan Tahun baru 2021. Tak banyak yang bisa kami bagikan. Hanya beberapa ratus kotak makan malam yang tidak terlalu mewah yang sanggup kami sediakan. Sangat terlihat dari antusiasme riang mereka—disaat menerima bingkisan dari kami—membuat hati kecil kami tersentuh.
Senyuman lebar yang terlihat dari rautan wajah lusuh, Persis seperti seroang anak kecil yang mendapatkan hadiah bingkisan di tahun baru. Tak kurang dan tak lebih. Struktur wajah yang menjelaskan kebahagiaan terlihat jelas saat menatap tajam kedalam bola mata mereka.. Sungguh suguhan kado natal yang indah yang dapat kami terima. Sebuah respon tulus atas bingkisan sederhana yang telah kami sediakan.
Kami sadar, bahwa apa yang kami berikan tersebut tidaklah akan cukup untuk membantu meringankan beban hidup mereka. Hanya cukup untuk meredam amarah perut yang meronta-ronta untuk malam itu saja. Melalui tulisan ini juga kami tidak bermaksud pamer atau membanggakan sesuatu yang telah kami lakukann. Jauh dari itu. Kami hanya ingin mengajak para pembaca sekalian untuk ikut membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak jauh lebih parah daripada yang kita alami.
Tak perlu hadiah mewah yang perlu anda berikan—jika bisa juga tak apa. Sekotak makanan penyambung hidup, juga sudah cukup apabila kita bergotong-royong membantu saudara kita yang sedang kelaparan dan belum beruntung memiliki tempat layak untuk beristirahat. Agar esensi Natal dan Tahun 2021 meninggalkan kesan yang jauh lebih bermakna dibandingkan tahun-tahun sebelumnya bagi kita semua. Semoga!
====
Penulis Wakil Ketua PKK GMKI Komisariat FISIP USU
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat/profesi/kegiatan (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Gunakan kalimat-kalimat yang singkat (3-5 kalimat setiap paragraf). Judul artikel dibuat menjadi subjek email. Tulisan TIDAK DIKIRIM DALAM BENTUK LAMPIRAN EMAIL, namun langsung dimuat di BADAN EMAIL. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]