Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Harimau sumatra dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, dalam tiga pekan terakhir terus berkeliaran dan mengganas mencari mangsa di perladangan di Kecamatan Besitang dan Kecamatan Bahorok. Senin (11/1/2021). Seekor sapi milik Parmo (44) warga Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, ditemukan mati diperladangan Dusun Sei Bamban Desa Bukit Mas, dengan kondisi usus terburai, dan punggung robek, akibat dimangsa harimau.
"Sebelum warga tadi pagi menemukan sapi mati, warga sebelumnya melihat jejak harimau yang melintas di Dusun Aras Napal Kiri dan Dusun Aras Napal Kanan. Ternyata, harimau itu memangsa sapi warga," sebut Wahid, Kepala Desa Bukit Mas.
Wahid, dan pejabat berwenang di Kecamatan Besitang juga membenarkan seorang warga pada tahun lalu tewas dimangsa harimau.
Seperti yang diberitakan medanbisnisdaily.com, 6 April 2020, Ramelan (42) tahun, seorang petani warga Dusun Pir Lok I Desa Harapan Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu 4 April 2020 pukul 23.00 WIB ditemukan telah tewas dalam kindisi mengenaskan. Tubuhnya penuh luka robek di bagian kepala, perut hingga pinggul, paha, dan luka lainnya akibat bekas gigitan dan cakaran harimau di Dusun Sei Bamban, Desa Pir ADB, Kecamatan Besitang, Langkat.
Sedangkan di Kecamatan Bahorok,
Kepala Desa Laudamak, Kecamatan Bahorok, Ngemat Ginting, Sabtu 9 Januari 2021 mengatakan, warga Desanya sudah mulai resah dengan keganasan harimau yang memangsa ternak sapinya.
"Jumat 8 Januari 2021 seekor sapi betina yang bunting ditemukan mati dimangsa harimau. Selasa 5 Januari 2021, 2 sapi warga juga ditemukan mati karena dimangsa harimau, yang sebelumnya Jumat 25 Desember 2020 lalu, 2 ekor sapi juga mati dimangsa harimau," katanya.
Dijelaskannya, 1 ekor sapi bunting mati di perladangan sawit warga, ditemukan Jumat sekira pukul 08.00 WIB di Dusun Selayang, Desa Laudamak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Sapi diketahui milik Ngulihi Sinuraya (52), warga Desa Simpang Pulo Rambung, Kecamatan Bahorok.
Kapolsek Bahorok AKP P Hutagaol ketika dihubungi pekan lalu membenarkan kejadian itu.
”Benar, kami telah mengintruksikan kepada personel kami untuk menuju TKP dan melakukan koordinsi dengan pihak TNGL dan BKSDA untuk melakukan status quo. Dihimbau kepada msyarakat agar selalu waspada dan mengurangi kegiatan, diusahakan agar masyarakat jangan memasuki wilayah konflik satwa," kata AKP P Hutagaol.
Pihak terkait lain, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 1 Stabat/Resort Unit Pelaksana Teknis (UPT) Langkat Hulu, Tanta Perangin-angin, SHut MSi, juga membenarkan keganasan harimau Sumatera. Pihaknya bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut akan melakukan penangkapan harimau dimaksud, yang telah terekam dalam kamera traf.
Nanti tim UPT KPH Wilayah 1 Stabat Dishut Provsu bersama tim BBKSDA Sumut, akan membuat perangkap untuk menangkao harimau dimaksud. Sebelumnya, BBKSDA Sumut, Polsek Bahorok, Babinsa Koramil Bahorok, Perangkat Desa dan warga masyarakat sudah melakukan pertemuan, tentang rencana merelokasi harimau Sumatera pangsa ternak sapi warga, yang telah terekam kamera traf, demikan Tatan Perangin Angin