Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerjunkan Kapal Riset Baruna Jaya IV untuk mencari black box pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kapal Baruna Jaya IV ini pun telah berangkat pagi ini ke lokasi titik jatuhnya Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Djoko Nugroho mengatakan ada 19 kru kapal dan 20 tenaga ahli yang diberangkatkan dalam Kapal Baruna Jaya IV.
"Baruna Jaya IV kru-nya ada sekitar 19 orang kemudian tenaga ahli kurang lebih sekitar 20 orang," kata Djoko Nugroho kepada wartawan di atas Kapal Baruna Jaya IV, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021).
Djoko mengatakan pihaknya akan mengerahkan alat transducer USBL dan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk menangkap sinyal black box pesawat Sriwijaya Air SJ182. Penggunaan alat ini tentu berkoordinasi dengan Basarnas terlebih dahulu.
"Sebenarnya kita ini Baruna Jaya IV ya diperintahkan untuk segera merapat dengan KRI Rigel yang ada di lapangan saat ini. Jadi nanti kita akan coba berkoordinasi tentunya dengan Basarnas kemudian kita tentunya meminta clearance sampai sejauh mana kita bisa bergabung di lokasi setelah itu kita juga akan menurunkan menyalakan 3 alat transducer USBL, dan juga ROV," katanya.
"Jadi dari black box yang memang sudah mengirimkan sinyal kan, nah dari situ kita coba membantu juga melokalisir sinyal itu sampai ke koordinat ke titik koordinat yang kita harapkan," imbuhnya.
BPPT, kata Djoko, akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan titik koordinat secara akurat. Hal ini dilakukan untuk memudahkan tim penyelam dalam mencari black box Sriwijaya Air SJ182.
"Kita harapkan tentunya semakin kecil semakin baik jadi nanti kita akan kerja sama untuk sampai mendapatkan koordinat yang paling mendekati seakurat mungkin supaya tim penyelam tidak terlalu sulit untuk mendapatkan black box," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberikan perkembangan upaya evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Black box Sriwijaya Air SJ182 ini sudah diberi tanda.
"Teman-teman dari TNI dan Basarnas, termasuk stakeholders TNI dan Polri juga, saat ini terus berupaya untuk mendapatkan black box yang posisinya juga diduga kuat adalah posisi black box yang kita cari," kata Marsekal Hadi dalam konferensi pers di JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
"Terbukti dua sinyal yang dikeluarkan oleh black box tersebut terus bisa dipantau dan sekarang sudah kita beri marking," imbuh Panglima TNI.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono juga mengatakan sudah mengetahui posisi kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ182. KNKT saat ini berfokus pada pencarian dan pengangkatan benda tersebut.
"Kita sekarang sudah mengetahui posisi dari kedua black box tadi dan KNKT turunkan 3 alat pinger finder dan sudah berada di KRI Rigel dan segera akan dilaksanakan pencarian oleh para penyelam dengan menggunakan portable pinger finder," kata Soerjanto di JICT 2, Jakarta, Minggu (10/1).(dtc)