Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tim penyelam gabungan sudah memulai proses evakuasi di perairan Kepulauan Seribu, tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Penyelam terlihat menemukan beberapa benda, dari serpihan pesawat hingga sabuk.
Pantauan detikcom, Selasa (12/1/2021), pukul 09.05 WIB, proses evakuasi oleh tim penyelam gabungan tengah berlangsung. Belasan speedboat dari Marinir, Denjaka, Basarnas, dan Dislambair dikerahkan.
Cuaca di lokasi tampak mendung. Namun ombak terpantau tidak terlalu bergelombang.
Tampak kapal KRI Rigel 933 berada di dekat lokasi evakuasi. Sedangkan belasan speedboat menyebar ke titik evakuasi.
Salah seorang petugas di speedboat tampak memperlihatkan hasil temuan mereka di bawah laut. Temuan yang mereka tunjukkan antara lain serpihan pesawat dan sabuk.
Serpihan pesawat itu tampak berwarna merah-biru. Selain itu, ada sabuk berwarna cokelat.
Benda-benda itu tampak dimasukkan dalam kantong warna kuning. Sejauh ini baru benda kecil atau serpihan pesawat yang ditunjukkan tim penyelam.
Pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Beragam kesaksian dari warga seputar detik-detik mencekam jatuhnya pesawat yang membawa 62 orang itu pun mengemuka.
Peristiwa nan tragis itu berawal kala pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di sebelah utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11 ribu kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13 ribu kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya, yakni 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan terjadi karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang, terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Pencarian pesawat tersebut hingga kini terus dilakukan oleh tim gabungan.(dtc)