Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Cina dan Indonesia telah bertemu untuk membahas kerja sama kedua negara. Ada banyak pembahasan kerja sama yang rencananya dijalin kedua negara. Salah satu kerja sama yang akan digarap adalah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.
Beberapa di antaranya adalah proyek kereta cepat dan pengembangan industrial park. Mengenai industrial park, Kedua negara diwakili oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.
Nantinya Cina dan Indonesia akan mengimplementasikan kerja sama Two Countries Twin Park yang sudah diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian yang melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna dan Kawasan Industri Batang.
Konsep pembangunan tersebut diharapkan bisa menjadi cara kerja sama selanjutnya untuk Indonesia dan Cina.
Nantinya Cina juga bisa melakukan investasi di Indonesia, khususnya bidang hilirisasi industri, mobil listrik dan beterai lithium. Luhut juga mengajak Cina untuk terlibat dalam proyek kereta cepat yang rencananya dari Jakarta-Bandung disambung ke Surabaya.
Luhut menyebutkan investasi Cina di Indonesia sudah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B).
"Selain itu, proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung juga diharapkan dapat diperpanjang menjadi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan kepada Presiden Xi Jinping agar RRT dapat berpartisipasi dalam proyek tersebut," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (15/1/2020).
Untuk mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, investor Cina diminta turut mengembangkan SDM lokal, mulai dari memberikan pelatihan vokasi untuk 11 bidang, seperti terkait Internet of Things, Artificial Intelligence, Big Data, Electric Vehicle, dan manufaktur baterai.
Cina juga telah berkomitmen untuk mendirikan politeknik industri dan merencanakan untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa dari pelajar Indonesia, ditambah dengan pertukaran tenaga pengajar dan magang kerja.
Pemerintah Indonesia saat ini juga berharap dapat bekerja sama dengan Cina untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Pendidikan, dan Industri di Indonesia. Program ini dilaksanakan sebagai bentuk penyerapan keberhasilan Cina sebelumnya dalam pengentasan kemiskinan.
"Kami harap kedua negara dapat bekerja untuk mendorong realisasi dari program ini," tutur Luhut.
Dia menambahkan dalam hal riset juga mengundang perguruan tinggi Cina melakukan kerjasama riset di bidang herbal. Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan area seluas 500 hektar di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara yang akan difungsikan sebagai Pusat Herbal dan Hortikultura.
Bukan tanpa alasan, wilayah ini dibangun karena Indonesia memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar dan setiap tahunnya, 40 persen penduduk Indonesia mengandalkan obat herbal untuk menjaga kesehatannya. Di lokasi ini akan didirikan area demo pertanian, kantor, tempat tinggal, guest house, laboratorium, dan ladang pengumpulan plasma nutfah.
"Selain itu, di tengah pandemi ini, saya juga berharap agar kerja sama ekonomi kita tidak berhenti dan dapat terus ditingkatkan. Indonesia memiliki sumber daya yang kaya sehingga diharapkan Indonesia dapat memperluas pasar produknya di RRT, termasuk akses bagi produk sarang burung wallet, perikanan, buah tropis, dan batu bara," terang Luhut.(dtf)