Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir, Pantas Samosir menyampaikan, pihaknya sudah menghubungi pihak Balai Wilayah Sungai II Provinsi Sumatra Utara perihal retak-retaknya bangunan proyek alur Tano Ponggol di Pangururan.
"Saya memang belum ke lokasi, tapi saya sudah berkomunikasi dengan BWS, saya juga sudah tanyakan perihal kondisi bangunan yang sudah retak retak, " ujarnya, Jumat (15/1/2021), di kantornya, Pengururan.
Ia juga meminta pihak BWS dan rekanan segera turun untuk memperbaiki kerusakan yang ada di kawasan Tano Ponggol, sehingga pembangunan yang bersumber dari APBN bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Samosir.
"Secara teknis saya tidak akan membahasnya, tapi kami sudah meminta supaya pekerjaan itu dilihat dan diperbaiki," tegasnya.
Pembangunan Alur Tano Ponggol yang memakan biaya Rp 300 miliar lebih yang berasal dari anggaran pusat mendapatkan perhatian dari masyarakat Pangururan. Pasalnya, bangunan disinyalir "asal jadi" hingga tidak sesuai spesifikasi. Bangunan sudah banyak retak dan terancam ambruk.
Bupati Samosir, Rapidin Simbolon saat ditemui, Senin, (11/1/2021) kemarin menegaskan, jika pembangunan itu memang dibuat asal jadi, maka itu harus diusut dan diungkap. "Harus diusut oleh aparat penegak hukum jika memang dibuat asal jadi," tegas Rapidin.
Pembangunan Alur Tano Ponggol bersumber dari dana APBN murni TA 2017-2019 dengan nilai Rp 313 miliar lebih dengan waktu pekerjaan 730 hari. Pihak yang mengerjakan yakni, Basuki Sagna dengan kontraktor PT Basuki Rahmanta Putra (BRF) dan PT Sac Nusantara.