Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Beijing. Otoritas Cina mengumumkan bahwa satu anggota tim pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sempat tertahan di Singapura, akhirnya tidak diizinkan masuk ke wilayahnya. Satu anggota lainnya yang juga tertahan di Singapura, diperbolehkan masuk ke Cina.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (16/1/2021), tim pakar WHO yang beranggotakan 15 orang dijadwalkan tiba di Wuhan, Cina, pada Kamis (14/1) waktu setempat, untuk menyelidiki asal-usul virus Corona (COVID-19). Namun dua anggota di antaranya tertahan di Singapura setelah keduanya dinyatakan positif antibodi virus Corona.
Antibodi Corona diketahui akan terbentuk dalam tubuh jika ada paparan virus Corona. Jika antibodi terdeteksi di dalam tubuh seseorang, maka artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau terinfeksi virus Corona sebelumnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina , Zhao Lijian, mengumumkan bahwa setelah dilakukan tes kedua, satu orang diperbolehkan masuk ke Cina, sedangkan satu orang lainnya tidak diperbolehkan masuk ke wilayah Cina.
"Di antara 15 anggota kelompok pakar WHO, ada satu pakar dari Inggris dan satu pakar Sudan dari Qatar yang dinyatakan positif untuk antibodi serum IgM di bandara Singapura selama transit," terang Zhao dalam konferensi pers pada Jumat (15/1) waktu setempat..
Zhao menambahkan bahwa sang pakar Inggris dinyatakan negatif dalam tes kedua, namun pakar asal Qatar dinyatakan positif kembali untuk antibodi Corona.
"Kami telah sepakat bahwa pakar Inggris akan datang ke Cina, dan kami akan terus menjaga komunikasi dengan WHO mengenai hal-hal terkait dan melakukan upaya bersama untuk bekerja sama dalam melacak asal-usul virus," tegasnya.
Lebih lanjut, Zhao menjelaskan bahwa peraturan mewajibkan setiap penumpang dari Singapura ke China untuk melakukan tes asam nukleat, tes serum dan tes untuk antibodi IgM, juga harus memiliki dua hasil tes negatif dalam waktu dua hari sebelum terbang. Dua hasil tes negatif itu diberlakukan otoritas China sejak November 2020 lalu.
Sementara itu, 13 anggota tim pakar WHO yang telah tiba di Wuhan pada Kamis (14/1) waktu setempat, kini sedang menjalani karantina di hotel setempat.
"Tujuannya adalah memastikan keselamatan pencegahan epidemi dan menjamin pertukaran yang tertib antara personel Cina dan asing," ucap Zhao.
"Ini untuk mempertahankan pencapaian pencegahan dan pengendalian epidemi domestik Cina yang diperoleh dengan sudah payah. Ini juga membantu meminimalkan risiko infeksi silang bagi mereka yang datang ke Cina dan demi menjaga kesehatan dan keselamatan semua orang," tandasnya.(dtc,)