Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Belum lama menikmati kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang lumayan tinggi karena Cina telah menyepakati akan membeli minyak sawit Indonesia, harganya saat ini justru terpuruk cukup dalam gegara negara tersebut. Setelah menyentuh level tertingginya pada pekan pertama Januari 2021 di level RM 4.000/metrik ton, harganya pekan ini terjun bebas ke RM 3.527/metrik ton.
"Begitupun, masih ada yang berani mematok di harga RM 3.700/metrik ton sejauh ini. Cina yang memberlakukan lockdown di sejumlah kotanya akibat penambahan kasus Covid-19 memicu kekhawatiran bahwa ekonomi global tengah bermasalah. Itu yang membuat CPO terjun bebas pekan ini," kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (18/1/2021).
Selain itu, harga CPO sebelumnya meroket juga dikarenakan kebijakan darurat Covid-19 di Malaysia. Jadi sekalipun sebelumnya harga CPO naik dikarenakan Cina yang akan membelinya, namun saat ini justru Cina diragukan akan mampu membeli seperti komitmennya diawal. Apalagi dengan penambahan jumlah kasus Covid-19 ditambah respon kebijakan melockdwon sejumlah wilayah. Dengan sendirinya nanti permintaan CPO Cina akan melemah.
BACA JUGA: Terus Cetak Rekor! Harga TBS Sawit di Sumut Tembus Rp 2.338,63/Kg
"Ini tentunya bukan kabar baik bagi Sumut, khususnya bagi para petani kita. Kalau kemarin harga acuan TBS paling mahal mendekati Rp 2.400/kg, dengan penurunan harga tersebut, TBS di tingkat petani bisa turun ke level Rp 2.100 hingga Rp 2.200/kg-nya. Dengan asumsi harga CPO tidak berlanjut terpuruk di bawah RM 3.400/metrik ton," kata Gunawan.
Dengan penurunan harga CPO itu, nantinya petani Sumut harus menerima kenyataan pahit harga sawit berbalik arah. Begitupun, dalam jangka pendek harga sawit di tingkat petani masih bertahan mahal. Karena ada upaya serius dari banyak negara di belahan dunia manapun yang tetap memerangi Covid-19 walaupun saat ini belum terlihat hasil yang kongkrit.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Gus Dalhari Harahap, mengatakan, harga TBS sawit di petani Sumut pekan lalu sudah ada yang tembus Rp 2.085/kg. Bahkan semua daerah penghasil sawit di Sumut hampir rata mendapatkan harga dikisaran Rp 2.000/kg.
"Tentu jika melihat harga CPO saat ini ada kekhawatiran harganya akan turun pekan ini. Tapi kami masih berharap harganya tidak terjun bebas seperti CPO. Kalaupun turun masih dalam rentang yang kecil sehingga petani masih dapat harga yang mahal," katanya.