Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kredit perbankan terkena dampak karena adanya pandemi COVID-19. Saat ini, perbankan tengah berupaya mendorong pertumbuhan kredit.
Dalam sebuah acara yang disiarkan secara online, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mendapat pertayaan dari pembawa acara apakah BRI mampu menggenjot kredit hingga RP 1.000 triliun ini. Begini jawabannya.
Sunarso menuturkan, pihaknya akan mengejar angka tersebut. Tentu, kata dia, dengan analisasi yang rasional. Dia melanjutkan, realiasasi kredit BRI sekitar Rp 880 triliun. Sehingga, BRI butuh memacu kredit Rp 120 triliun lagi untuk menembus Rp 1.000 triliun. Sementara itu, BRI juga mendapat penugasan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Di sisi platfon, sebenarnya target tersebut bisa tercapai.
"Saya katakan dulu, mungkin nggak 2021 ini Kredit BRI tembus Rp 1.000 triliun, saya jadi inget dulu kita pengen aset kita Rp 1.000 triliun lebih, dan akhir 2016 saya waktu itu masih di sini sebelum ke Pegadaian waktu itu aset kita tembus Rp 1.000 triliun, tepatnya Rp 1.003 triliun itu tahun 2016," katanya, Senin (18/1/2021).
"Kita akan usahakan tapi pasti dengan analisa yang rasional, kredit BRI sekarang Rp 880 triliun sampai akhir tahun. Untuk Rp 1.000 triliun berarti butuh Rp120 triliun. Nah sementara kita mendapat tugas untuk menyalurkan KUR di 2021 ini Rp 152 triliun. Dari penugasan seperti itu Rp 152 triliun pasti dari sisi plafon tercapai, tapi kemudian harus dikurangi melunasi biasanya efektivitas 30%, kalau dari Rp150 triliun berarti bisa Rp 50 triliun," sambungnya.
Sebab itu, dia menuturkan perlu tambahan Rp 70 triliun lagi agar kredit tembus Rp 1.000 triliun. Dia bilangnya, pihaknya bisa mengembangkan segmen menengah yang saat ini sedang mengalami transformasi bisnis. Kemudian dari segmen korporasi, meski ia mengaku pertumbuhannya dibatasi, tidak secepat mikro dan ultra mikro. Menurutnya, target kredit tembus Rp 1.000 punya peluang untuk tercapai.
"Jadi dengan begitu, target yang baik harus challenging 50% saja peluangnya tercapai, 50% juga untuk tidak tercapai, baru itu challengging. Jadi kalau ditantang nambah Rp 120 triliun supaya tembus Rp 1.000 sementara kita akan menyalurkan KUR (Kredit) Rp 150 triliun maka saya jawab peluangnya achievable tapi pasti dengan effort yang luar biasa," sambungnya.(dtf)