Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa dalam berkreativitas di tengah situasi pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan kepala sekolah. Terutama dalam pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (Daring) menggunakan teknologi komunikasi melalui aplikasi telepon genggam dan komputer, serta luar jaringan (Luring) dengan pemberian tugas siswa dan menjalin hubungan dengan orang tua mendampingi anak belajar di rumah.
"Guru dan kepala sekolah dituntut memiliki pemahaman yang baik dalam pendekatan pembelajaran aktif untuk mendukung peran orang tua mendampingi anak belajar di rumah selama pembelajaran tatap muka di sekolah belum dapat dilaksanakan. Tanoto Foundation pun berperan aktif mendampingi guru dan sekolah dalam pembelajaran aktif," kata Koordinator Tanoto Foundation Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Yusri Nasution, Selasa,(19/1/2021).
Dia mengatakan, meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19 yang tentu saja tidak mudah, pihaknya terus berusaha memaksimalkan potensi yang ada dengan meningkatkan kapasitas penyelenggara sekolah menghadapi sistim pembelajaran dari rumah. Dengan kerja sama yang sudah ada bersama pemerintah daerah mitra program seperti Kabupaten Batubara, Kota Pematangsiantar, Kabupaten Karo dan Asahan melaksanakan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah melalui pelatihan dan pendampingan.
Khusus diwilayah Kabupaten Batubara, katanya, bersama Pemda melalui Dinas Pendidikan telah berhasil melaksanakan diseminasi modul satu program Pintar dengan melatih seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP dalam pembelajaran aktif, budaya baca dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
"Ini kita laksanakan selama masa pandemi melalui beberapa gelombang pelatihan tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan untuk Kota Pematangsiantar, bersama Dinas Pendidikan juga telah melatih seluruh guru SD dan SMP dalam modul pembelajaran aktif, pengelolaan lingkungan belajar, budaya baca dan MBS yang dilaksanakan secara daring, pada tahun lalu," jelas Yusri.
Tanoto Foundation melalui Program Pintar di Sumut telah ikut serta memperkuat kebijakan Merdeka Belajar dengan manajemen berbasis sekolah dan Peningkatan Kualitas Guru. Selama masa pandemi, telah melatih 324 sekolah di Batubara dan Pematangsiantar, dengan melibatkan 554 orang guru dan kepala sekolah SD dan SMP.
Sedangkan untuk Kota Medan, melalui kerja sama dengan LPTK Mitra UMSU dan UINSU, telah melatih 94 orang dosen dengan melibatkan 27 Sekolah dampingan serta 95 orang guru dan Kepala Sekolah jenjang SD dan SMP sepanjang tahun 2020.
Pada tahun ini, kata Yusri, Tanoto Foundation melalui Program Pintar akan melanjutkan program pelatihan dan pendampingan pembelajaran berbasis digital. Para guru akan difasilitasi dalam penerapan pembelajaran yang memanfaatkan ragam aplikasi untuk pembelajaran, pemanfaatan sumber belajar dan melakukan penilaian secara daring dan luring. Hal ini dirancang mendorong siswa untuk lebih banyak mengalami, berinteraksi, berkomunikasi dan merefleksi dengan MIKIR.
"Program melatih dan mendampingi orang tua siswa juga menjadi perhatian kita, dimana orang tua sebagai sahabat belajar anak sehingga mereka dapat memahami perannya dalam pendampingan pembelajaran di rumah. Juga mengoptimalkan kerja sama dengan pihak sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran berkualitas bagi anak," kata Yusri.