Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Washington DC. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akan mengupayakan perpanjangan lima tahun untuk perjanjian pengendalian senjata dengan Rusia, yang disebut New START. Hal ini menjadi salah satu kebijakan luar negeri utama pemerintahan Biden menjelang berakhirnya perjanjian itu pada awal Februari mendatang.
"Presiden telah lama menegaskan bahwa perjanjian New START menjadi kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat. Dan perpanjangan ini menjadi lebih masuk akal ketika hubungan AS-Rusia ada dalam ketegangan seperti saat ini," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, dalam sebuah briefing, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/1/2021).
Psaki juga mengatakan bahwa Biden telah "menugaskan" komunitas intelijen AS untuk menyelidiki serangan siber terhadap Solar Winds, campur tangan Rusia dalam pilpres 2020, penggunaan senjata kimia oleh Rusia terhadap pemimpin oposisi Alexei Navalny, dan dugaan pemberian imbalan untuk pembunuhan tentara AS di Afghanistan.
"Bahkan saat kami bekerja dengan Rusia untuk memajukan kepentingan AS, kami juga meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakan sembrono dan permusuhan mereka," kata Psaki.
Perjanjian pengendalian senjata, yang akan berakhir pada 5 Februari, membatasi Amerika Serikat dan Rusia untuk mengerahkan tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis.
Selain membatasi jumlah senjata nuklir strategis yang dikerahkan ke level terendah dalam beberapa dekade, New START juga membatasi rudal, pembom darat dan kapal selam yang dikirimkan.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan bahwa warga Amerika akan "jauh lebih aman" ketika ada perpanjangan perjanjian.
"Sama seperti kami melibatkan Rusia untuk memajukan kepentingan Amerika, kami di Departemen akan tetap memahami tantangan yang ditimbulkan Rusia dan berkomitmen untuk membela bangsa dari tindakan sembrono dan permusuhan mereka," kata juru bicara Pentagon, John Kirby.
Berakhirnya perjanjian itu akan mengakhiri semua pembatasan pada penyebaran hulu ledak nuklir strategis AS-Rusia dan sistem pengiriman yang membawanya, sehingga berpotensi memicu perlombaan senjata baru, kata para ahli kebijakan.
Sebelumnya, sebuah sumber yang mengetahui keputusan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa anggota parlemen AS telah diberi arahan terkait keputusan Biden tentang perjanjian New START.
Kremlin pada Rabu mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk memperpanjang START dan akan menyambut upaya yang dijanjikan oleh pemerintahan Biden untuk mencapai kesepakatan.(dtc)