Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Kolombo. Menteri Kesehatan Sri Lanka, Pavithra Wanniarachchi, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Wanniarachchi diketahui secara terang-terangan mendukung ilmu sihir dan 'ramuan ajaib' untuk menghentikan penyebaran Corona di negaranya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/1/2021), Wanniarachchi secara publik meminum dan mendukung 'ramuan ajaib' -- belakangan terungkap mengandung madu dan pala -- yang diracik oleh seorang dukun setempat, yang mengklaim ramuan itu manjur sebagai inokulasi seumur hidup melawan virus Corona.
Tidak hanya itu, dia juga menuangkan sepanci air yang 'diberkati' ke sungai pada November tahun lalu, setelah seseorang yang menyebut dirinya orang suci memberitahu dirinya bahwa itu akan mengakhiri pandemi Corona.
Kementerian Kesehatan Sri Lanka mengumumkan Wanniarachshi dinyatakan positif Corona pada Jumat (22/1) waktu setempat dan akan menjalani isolasi mandiri.
"Hasil tes antigennya menyatakan positif pada Jumat (22/1) waktu setempat dan dia diminta untuk mengisolasi dirinya sendiri," tutur seorang pejabat Kementerian Kesehatan Sri Lanka. "Semua kontak langsungnya telah dikarantina," imbuhnya.
Seorang menteri junior yang juga meminum ramuan ajaib yang dipopulerkan Wanniarachchi, dinyatakan positif Corona pada awal pekan ini.
Para dokter di negara itu telah menegaskan bahwa tidak ada dasar ilmiah untuk sirup yang disebut sebagai 'ramuan ajaib' itu. Ditegaskan juga oleh para dokter setempat bahwa tidak ada obat yang diakui sejauh ini untuk COVID-19.
Namun ribuan orang di Sri Lanka nekat melanggar pembatasan Corona dengan membanjiri sebuah desa setempat, bulan lalu, untuk mendapatkan ramuan yang diracik oleh seorang tukang kayu bernama Dhammika Bandara, yang mengklaim dirinya sebagai pria suci.
Bandara mengklaim formula ramuan itu diberikan kepadanya oleh Kali, dewi kematian dan kehancuran dalam ajaran Hindu. Unit obat-obatan setempat menyebut ramuan racikan Bandara itu sebagai suplemen makanan. Pemerintah Sri Lanka tidak menindak Bandara dan hanya menjauhkan diri dari pria itu.
Pada Jumat (22/1) waktu setempat, Sri Lanka yang berpenduduk 21 juta jiwa itu menyetujui penggunaan darurat untuk vaksin Corona buatan AstraZeneca-Oxford.
Sejauh ini, Sri Lanka mengonfirmasi 57 ribu kasus Corona, dengan 278 kematian, di wilayahnya. Angka itu melonjak drastis sejak Oktober tahun lalu, ketika Sri Lanka 'hanya' melaporkan 3.300 kasus Corona dan 13 kematian.(dtc)