Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 (SP2020), sebaran penduduk Sumatra Utara (Sumut) masih terkonsentrasi di Kota Medan. Meskipun luas geaografisnya hanya 0,36% wilayah Sumut, namun Medan dihuni 2,44 juta penduduk atau 16,46% dari total penduduk Sumut sebanyak 14,80 juta jiwa. Terkonsentrasi-nya penduduk Sumut di Medan disebabkan saat ini masih terus berlangsung urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Pengamat ekonomi Sumut dari Universitas Sumatra Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo, mengatakan, urbanisasi yang terus berlangsung karena ada faktor pendorong dan penarik.
"Faktor pendorongnya menyebabkan individu atau kelompok masyarakat pindah karena terpaksa untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Misalnya karena ketiadaan lapangan pekerjaan, ketiadaan lahan/modal untuk berusaha, kondisi lingkungan yang tidak mendukung, bencana alam, kurangnya fasilitas baik pendidikan, kesehatan dam lainnya," katanya, Senin (25/1/2021).
Sementara faktor penarik adalah faktor yang membuat ketertarikan individu atau kelompok masyarakat untuk berpindah ke kota. Misalnya ketersediaan kesempatan kerja yang lebih besar, ajakan saudara/orang lain karena dijanjikan pekerjaan, pengaruh media/berita kesempatan kerja/lowongan lebih besar di kota, keahlian yang dimiliki lebih sesuai diterapkan di perkotaan dan lainnya.
Karena kegiatan ekonomi, ketersediaan fasilitas atau infrastruktur, lebih banyak dan lebih baik di perkotaan. Selain itu, faktor kemiskinan atau ajakan saudara/teman/tetangga, maka seseorang atau kelompok masyarakat menjadi memilih untuk tinggal di kota.
Untuk masyarakat desa yang sudah pindah ke kota karena alasan pendidikan, ketika sudah menyelesaikan pendidikannya tidak tertarik pindah ke desa karena minimnya peluang pekerjaan di desa. Tak heran kota akan semakin padat dan diisi oleh orang-orang yang berkualitas. Sedangkan di desa kekurangan orang-orang yang berkualitas. "Kondisi ini yang kemudian menyebabkan ketimpangan daerah perkotaan dan perdesaan semakin berlanjut," kata Wahyu.
Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan, untuk Kota Medan, penduduknya lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. "Dari 2,44 juta penduduk Medan, laki-laki sebanyak 1,223 juta jiwa dan perempuan sebanyak 1,212 juta jiwa," katanya.
Merujuk pada hasil SP2020, sebaran penduduk Sumut terbanyak kedua di Kabupaten Deliserdang sebanyak 1,93 juta atau 13,05% dari total penduduk Sumut. Terdapat 971.735 penduduk laki-laki dan 959.706 penduduk perempuan. Kemudian Kabupaten Langkat sebanyak 1,03 juta atau 6,96% dari total penduduk Sumut. Terbanyak berikutnya penduduk Simalungun sebanyak 990.246 jiwa (6,69%) dan Asahan sebanyak 769.960 jiwa (5,20%).
"Kalau sebaran terendah di Kabupaten Pakpak Bharat sebanyak 52.351 jiwa, kemudian Sibolga sebanyak 89.584 jiwa dan Nias Barat sebanyak 89.994 jiwa," kata Syech.