Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kasus Corona (COVID-19) di Indonesia sudah menembus angka 1 juta, tepatnya 1.012.350. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan, saat ini masih ada potensi kasus COVID-19 yang belum dilaporkan, tetapi ada upaya perbaikan data.
"Potensi under reported tentu ada. Tetapi dari waktu ke waktu sudah berubah sangat cepat dan baik sehingga keterlambatan data di dalam daerah ke pusat itu semakin lama semakin kecil deviasinya," ujar Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Satgas COVID-19 menerangkan, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terdata sudah mendekati kondisi nyata, artinya deviasi data secara statistik sudah semakin kecil. Di samping itu, kata Wiku, pemerintah juga sudah melakukan perbaikan dalam upaya penanganan, pelacakan, dan pengujian.
"Jadi kondisinya relatif kondisi real, kemudian 3T itu memang tantangan negara sebesar Indonesia. Pemerintah sudah melakukan upaya perbaikan dari menambah jumlah laboratorium rujukan, tracing, dan tracing memerlukan SDM dan manajemen yang baik. Treatment juga gitu, kita lakukan penambahan jumlah tempat tidur khusus untuk (pasien) COVID yang sekarang dilakukan Kemenkes," ujar Wiku.
Dalam kondisi sekarang, kata Wiku, jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia sekitar 100 ribu. Kemudian, dari 1 juta kasus COVID-19 yang sudah terkonfirmasi selama ini, sudah 80 persen di antaranya dinyatakan sembuh.
"Angka yang terkonfirmasi atau pernah terkonfirmasi positif totalnya sekarang angka 1 juta tersebut, sebenarnya 820 ribu lebih adalah sembuh. Jadi, sebenarnya dengan angka kesembuhan 80 persen, sebagian yang belum sembuh masih dirawat sebagian memang ada yang fatal. Tetapi, secara prinsip, kita ketahui jumlah kasus aktif yang sekarang 100 ribu lebih dan inilah menjadi tugas kita untuk bisa ditangani di RS dan sembuh," ucap Wiku.
Pasien positif COVID-19 mencapai 1 juta pada hari ini. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyebut saat ini merupakan momen untuk berduka.
"Hari ini adalah hari dimana jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia menembus angka 1 juta orang. Angka ini memiliki makna dua hal yang harus kita sadari, angka ini membuat kita harus merenung. Dan ada dua momen penting yang harus kita sadari. Momen yang pertama adalah, saatnya kita untuk berduka," ujar Budi dalam konperensi pers yang disiarkan melalui youtube Setpres, Selasa (26/1/2021).
Budi mengatakan, hal ini karena banyak keluarga dan kerabat yang wafat melawan COVID-19. Selain itu lebih dari 600 tenaga kerja kesehatan juga disebut gugur.
"Karena ada banyak saudara-saudara kita yang sudah wafat, ada lebih dari 600 tenaga kesehatan juga yang sudah gugur dalam menghadapi pandemi ini. Dan mungkin sebagian dari keluarga dekat, teman dekat kita juga sudah meninggalkan kita," kata Budi.
Rasa duka ini disebut tidak hanya dirasakan oleh rakyat Indonesia. Namun, pemerintah juga merasakan duka yang mendalam.
"Momen pertama yang harus kita lalui. Bahwa ada rasa duka yang mendalam dari pemerintah, dari seluruh rakyat Indonesia atas angka ini," tuturnya.
Selain itu, Budi juga mengatakan banyaknya angka positif COVID-19 ini harus membuat masyarakat sadar. Sehingga diperlukan kerja keras untuk membantu pemutusan penyebaran COVID-19.
"Momen kedua, kita juga harus sadar, bahwa kita harus terus bekerja sangat keras. Sehingga pengorbanan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan kita, terutama tenaga kesehatan, itu tidak sia sia, sebagai mana bekerja keras kedepan. Bekerja sangat keras bekerja ekstra," tuturnya.
"Angka satu juta ini memberikan satu indikasi bahwa seluruh rakyat Indonesia harus bekerja sama dengan pemerintah bekerja bersama sama mengatasi oandemi ini dengan lebih keras. Kita teruskan kerja kerasnnya," sambungnya.(dtc)