Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Putra Nababan berang disindir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno soal 'Komisi X DPR RI malas bangun pagi dan lari pagi'. Putra Nababan meminta Sandiaga untuk berhenti cari sensasi politik.
Putra Nababan mengungkap sindiran itu dilontarkan Sandiaga lewat akun media sosial Instagram @sandiagauno. Tapi belakangan, kata Putra Nababan, unggahan itu sudah dihapus.
"Dari 50 lebih anggota Dewan di Komisi X, hanya 2 yang hari ini menerima ajakan lari pagi saya sembari meninjau usaha-usaha ekonomi kreatif yang ada di kawasan GBK. Untuk komisi X yang lain saya dan Bu @dewicoryati tunggu di hari Selasa depan. Kita olahraga sambil bertukar pikiran untuk menggarap potensi lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sampai jumpa!" kata @sandiuno di Instagram pribadinya tersebut, seperti dikutip dalam rilis Putra Nababan, Rabu (27/1/2021).
Merespons hal itu, Putra Nababan menilai Sandiaga seharusnya bekerja dan membangun citra sebagai seorang politisi. Bukan membentuk framing negatif mitra kerjanya lewat medosos.
"Sandi harusnya sadar dirinya adalah pembantu Presiden Jokowi. Dia harus berhenti menciptakan sensasi-sensasi politik kosong dengan memberikan bingkai framing negatif terhadap mitra kerjanya, seolah-olah 50 lebih anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi serta tidak mau ikut menyaksikan usaha ekonomi kreatif di Gelora Bung Karno" kata Putra Nababan.
Putra lalu menyindir Sandiaga yang sering bermain sosial media. Ia meminta Sandiaga lebih banyak melakukan kerja nyata bersama jajaran kementeriannya.
"Dari yang kami amati di media sosial, Menteri yang satu ini rajin sekali bermedsos. Sehari bisa tiga sampai empat kali posting. Ini jadi pertanyaan kita sebenarnya apa yang sudah dikerjakan olehnya? Rasanya kok tidak banyak ya dan hanya terus menerus mencari sensasi agar mendapat simpati di media sosial," kata Putra.
Putra mengingatkan Sandi berhenti memberi framing negatif kepada anggota Komisi X DPR dengan sebutan tidak bisa bangun pagi. Menurut dia, seharusnya Sandi menjaga hubungan baik dengan para anggota Komisi X DPR.
"Padahal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu bermitra dengan Komisi X DPR RI. Harusnya sama-sama menjaga hubungan yang bermartabat dan beradab," katanya.
Menurut Putra, unggahan Sandi telah telah dihapus, namun sempat dilihat oleh 158.000 orang. Putra pun meminta Sandi memberikan klarifikasi tentang postingan itu.
"158 ribu lebih masyarakat yang sudah membaca unggahan itu pasti berpikir anggota Komisi X tidak memenuhi undangan lari pagi dan tidak berkenan melihat langsung usaha ekonomi kreatif, padahal undangannya fiktif dan rekayasa saja. Jadi kebohongan publik ini harus diklarifikasi,'' katanya.
Selain itu, Putra Nababan juga mengungkit sikap Sandi yang mengungggah video kegiatannya saat rapat bersama Komisi X DPR RI pada hari Selasa (26/1). Sebelum rapat ditutup, Putra Nababan sempat menyampaikan teguran kepada Menteri Parekraf Sandiaga Uno.
"Interupsi pimpinan, memberi masukan saja kepada saudara menteri. Di saat kita sedang rapat kerja resmi seperti ini untuk tidak mengupload postingan-postingan di media sosial yang terkait dengan kegiatan anda," kata Putra.
"Saat kita sedang rapat kerja resmi seperti ini dari jam 10.00 pagi sampai jam berapa pun tolong sosial medianya jangan diupdate jangan di upload. DPR RI adalah satu lembaga yang sangat kita hargai ya, untuk itu saya memberi masukan melalui pimpinan agar kita bermartabat dalam melakukan rapat kerja seperti ini," sambung Putra. dtc