Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pandemi memukul kinerja dunia usaha, tak terkecuali perusahaan pelat merah. Kondisi ini membuat utang BUMN naik tinggi.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoartmodjo mengatakan, utang 9 bulan di 2020 BUMN mencapai Rp 1.682,9 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2019 sebesar Rp 1.393,7 triliun.
Di tahun 2017, utang BUMN Rp 942,9 triliun dan tahun 2018 sebesar Rp 1.251,7 triliun.
"Pertumbuhan utang BUMN selama 5 tahun terakhir karena memang kita sangat diharapkan untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan tol, airport pelabuhan dan sebagainya membuat secara posisi utang BUMN meningkat mencapai Rp 1.682 triliun di bulan 9-2020," paparnya dalam Economic Forum 2021, Kamis (28/1/2021).
Sejumlah sektor mengalami tekanan yang dalam karena dampak pandemi. Sektor yang paling dalam di antaranya ialah sektor energi, infrastruktur dan pariwisata (tourism).
"Dan kalau kita lihat growth revenue di mana yang paling berdampak sektor energi, di mana konsumsi dari pada BBM dan listrik selama 9 bulan lalu karena COVID ini membuat demand dan pembelian energi menurun drastis," terangnya.
"Dan revenue infrastruktur karena perlambatan pembangunan infrastruktur fisik membuat pendapatan perusahaan-perusahaan karya menurun dan pada sektor tourism pendukung termasuk airport. Garuda, hotel ITDC yang terdampak signfiikan COVID," jelasnya.(dtf)