Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sekretaris Komisi I DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya meminta kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penjagalan kucing yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Saya berharap ini diusut dengan transparan ke publik. Kalau bisa dapat waktu secepatnya pelaku di tangkap, dan disampaikan ke publik melalui media," ujarnya, Sabtu (30/1/2021).
Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi kinerja Kapolsek Medan Area yang cepat tanggap dalam ketika kasus penjagalan kucing tersebut viral di media sosial.
Kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan, dia juga tengah mendorong agar ikut bertindak. Secara pribadi ia menerima laporan dari beberapa masyarakat terkait keberadaan lapo tuak yang dengan sengaja menjual daging kucing untuk dikonsumsi dan dijadikan tambul ketika meminum tuak.
"Pemko Medan terutama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait bisa dalam hal ini Satpol PP bisa sidak ke lapangan dibeberapa warung yang menyediakan daging kucing, untuk diberikan tindakan," katanya.
Politikus Partai Nasdem ini menilai mengkonsumsi daging kucing jauh dari norma-norma kepatutan. Terlebih, kucing adalah hewan peliharaan bukan untuk dikonsumsi. "Saya berharap warung seperti ini ditindak, ditutup, bisa kita bekerja sama dengan masyarakat," jelasnya.
Kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan lapo tuak penyedia daging kucing diharapkannya dapat berbagi informasi, mengenai lokasi agar dapat ditindaklanjuti.
"Untuk mencegah hal ini beritahu ke kami dimana lokasi yang memang diduga adanya penjualan daging kucing dan sejenisnya agar hal seperti ini tidak terulang kembali. Ini kan seperti orang beretika dan beragama, saya berharap kita semua dapat bekerjasama agar kejadian ini tidak sampai terulang lagi dan menimpa kucing lain," terangnya.
Kasus ini bermula dari viralnya postingan seorang netizen di Instagram yang mengaku kehilangan kucing kesayangannya. Salah satu rumah di Jalan Tangguk Bongkar 7, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Kecamatan Medan Denai diduga menjadi tempat penjagalan kucing.
Terungkapnya dugaan penjagalan kucing ini berawal dari postingan akun Instagram @soniarizkikarai yang mengaku kehilangan kucing kesayangannya jenis kucing Persia diberi nama Tayo.
Berikut postingan @soniarizkikarai:
"Bismillah. Hari ini saya mencari kucing saya yang dua hari lalu hilang, setelah bertanya tanya kesana dan kemari, akhirnya ada yang liat kucing saya dimasukkan ke goni sama orang yang katanya udah sering ngambilin kucing untuk dibunuh lalu dijual dagingnya dengan per kg 70.000," tulisnya.
Personel dari Polsek Medan Area pun telah ke lokasi untuk melakukan olahraga TKP.