Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Dairi. Warga Dusun Tembak Manjalor, Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, Senin (1/2/2021), pukul 09.00 WIB, kembali menutup jalan menuju lokasi tambang PT Dairi Prima Mineral (DPM). Penutupan jalan dilakukan lantaran perusahaan tidak menepati/ingkar janji untuk membayar ganti rugi lahan milik warga.
Dengan menggunakan mobil dump truck dan pohon pinang warga menutup akses jalan satu-satunya menuju lokasi tambang PT DPM. Warga juga menyampaikan tuntutannya melalui sepanduk dan kertas karton yang bertuliskan, Tumbuhkan kembali tanaman kami, Sejahterakan warga setempat, PT DPM tidak menepati janji, Mula Nggo i tengesken ulang ne i ekut-ekut, oda idah mata i dah ate, Bila anda jujur kita bahagia.
Akibat penutupan jalan tersebut aktivitas di PT DPM menjadi terganggu, karena kendaraan yang mengangkut material untuk keperluan tambang tidak bisa keluar dan masuk, sehingga terjadi antrian kendaraan sepanjang jalan menuju lokasi tambang.
Belum diketahui sampai kapan penutupan jalan yang dilakukan oleh warga akan dibuka, karena dari pihak PT DPM belum terlihat ada yang menemui warga yang melakukan aksi.
Salah seorang warga yang melakukan aksi, Rohmalum Boangmanalu mengatakan, penutupan jalan yang dilakukan warga untuk menindaklanjuti aksi beberapa waktu lalu pada Desember 2020. Dimana hasil mediasi yang dihadiri Camat Silima Pungga-Pungga, Kapolsek Parongil dan Koramil 03/Parongil, perwakilan PT DPM berjanji untuk menghadirkan pimpinan perusahaan dan membayar ganti rugi yang dilakukan pada 11 Januari 2021 tidak mereka tepati.
"Malah pada pertemuan 11 Januari 2021 yang dihadiri perwakilan Humas PT DPM menyampaikan, tanam tumbuh tanaman yang mereka rusak di atas lahan 6,1 hektar tidak lagi dibayarkan," kata Rohmalum.
"Jangankan untuk membayar ganti rugi, menghadiri pertemuan untuk mediasi pihak pimpinan perusahaan tidak bersedia hadir," ucapnya kesal.
Menurut Rohmalum, penutupan jalan ini sebagai upaya dan harapan yang dilakukan warga agar pimpinan PT DPM bisa datang untuk menemui warga guna menyelesaikan permasalahan dan bernegosiasi.
"Penutupan jalan tidak akan kami buka sampai pimpinan perusahaan datang menemui warga," terang Rohmalum.